[caption caption="Sulitnya Akses Menuju Mbua"]
[caption caption="Anak-anak Mbua Berfoto di Depan Honai"]
Andri Kristian tidak hanya mengajar di sekolah namun sebelum dan setelah jam sekolah beliau pergi ke Honai masyarakat (rumah adat yang sangat kecil dan pengap karena dapur tempat memasak juga di dalam Honai). Beliau mengunjungi Honai untuk mengajar menulis, membaca, dan berhitung. Andri Kristian fokus kepada anak yang memiliki potensi lebih dalam menangkap pelajaran sehingga kelak anak-anak tersebut bisa dikaderisasi untuk mengajar teman-temannya menulis dan membaca.
Andri Kristian merasa kalau masyarakat Mbua sangat baik dan perhatian. Masyarakat tersebut sering berbagi dalam keterbatasan. Mereka bahkan orang yang sangat menghargai pemberian. Andri Kristian merasa sangat dibutuhkan di sini dan inilah yang membuatnya tidak bisa meninggalkan Mbua. Masyarakat Mbua atau pedalaman lain sering menanam ubi atau betatas. Sebelum Andri Kristian berangkat mengajar, beliau sering disuguhi ubi yang sudah dibakar maupun direbus sebagai sarapan. Hal ini benar-benar membuat hati beliau tersentuh. Ditambah lagi dengan peristiwa meninggalnya 47 orang balita (Oktober 2015-Desember 2015) di Distrik Mbua karena serangan virus mematikan. Balita yang tidak atau terlambat diimunisasi itu membuat hati Andri Kristian berduka. Beliau menarik kesimpulan kalau Mbua bukan hanya tertinggal dalam hal pendidikan tetapi juga dalam masalah kesehatan.
[caption caption="Berfoto sebelum Ujian Akhir "]
[caption caption="SMPN 2 Mbua"]
[caption caption="Mengarahkan Siswa Belajar"]
Masyarakat Papua pedalaman terlanjur menganggap sekolah hanya sebagai tempat mencetak ijazah. Kelak ijazah dgunakan untuk mencalonkan diri sebagai Kepala Distrik atau Pegawai Negeri Sipil. Andri Kristian sangat terusik dengan hal ini karena proses pendidikan yang tidak bermutu pasti akan menghasilkan kualitas SDM yang rendah. Inilah yang menjadi tantangan Andri Kristian untuk mengubah mind set masyarakat, sehingga beliau tekun menyambangi Honai warga Mbua untuk mengajar baca tulis. Beberapa guru lokal yang berjasa di Mbua diantaranya: Bapak Nataniel Tabuni, Bapak Zakaria Wirege, Bapak Petrus Tabuni, Bapak Demetus Tabuni, Bapak Lanias Gwijangge, dan Utnabek Lokbere. Orang-orang ini adalah relawan warga Mbua yang sangat memperhatikan dan bersemangat mengajar di sekolah-sekolah Mbua.
Ijazah asli tetapi palsu banyak diperjualbelikan di Papua. Asli karena blankonya milik negara tetapi palsu karena nama yang tercantum tidak terdaftar di dinas pendidikan. Siapa yang memiliki wewenang untuk mendapatkan blanko ijazah negara yang asli? Perjuangan pendidikan di Papua pedalaman tidak mudah ditambah lagi harus berani melawan arus yang berusaha mencari keuntungan dengan menjual ijazah demi kepentingan pribadi. Andri Kristian memiliki tantangan yang sangat tinggi dalam membenahi dunia pendidikan. Hanya satu keprihatinan Andri Kristian, beliau tidak ingin terjadi lost generation di bumi Papua yang merupakan bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia tercinta. Saya menilai, Andri Kristian layak dicalonkan sebagai salah seorang pahlawan yang peduli kepada generasi bangsa.
Salam,