Mohon tunggu...
Rahayu Sawitr
Rahayu Sawitr Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Klaim Budaya Reog Ponorogo oleh Malaysia

11 Juni 2022   21:14 Diperbarui: 11 Juni 2022   22:06 2822
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan jumlah pulau sekitar 17.508, yang ditempati lebih dari 360 suku bangsa. Hal inilah yang  membuat Indonesia kaya akan keragaman budaya dan tradisi yang melimpah ruah mulai dari sabang hingga merauke.

Beragamnya suku bangsa yang terdapat di Indonesia menjadi salah satu daya tarik tersendiri akan keindahan alam serta beragamnya suku bangsa yang ada di Indonesia. kekayaan budaya yang terdapat di Indonesia sendiri juga memiliki berbagai macam bentuk seperti bahasa daerah, rumah adat atau tradisional ,pakaian adat, hingga kesenian daerah seperti upacara adat, alat musik dan hingga kesenian salah satunya adalah kesenian tari.

Membicarakan kesenian tari yang terdapat di negara Indonesia sudah sangat banyak melengenda, salah satunya adalah Tari Reog, di mana tarian ini dikenal sangat baik di dalam  negeri maupun mancanegara, kesenian Tari Reog ini berasal dari kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, dengan memilik ciri khas berupa Barong, Bujang Ganong, Warok, dan tarian Jathilan. Reog Ponorogo sering ditampilkan dalam kesenian, pentas budaya, dan acara tertentu dan juga termasuk ke dalam salah satu bagian sejarah dan budaya di Negara Indonesia.

Seni Reog Ponorogo atau Tari Reog sendiri merupakan cipta kreasi bangsa Indonesia, yang di mana kaya akan budaya dan ciri khasnya di setiap daerah yang memiliki kebudayaan yang berbeda-beda di setiap pulau. Kesenian Reog Ponorogo atau Tari Reog ini terbentuk karena adanya aliran kepercayaan dari angsa Indonesia khususnya di daerah kabupaten Ponorogo, secara turun temurun. Upacaranya pun menggunakan syarat-syarat yang tidak mudah bagi orang awam untuk memenuhinya, tanpa adanya garis keturunan yang jelas.

Pada tahun 2022 bulan kemarin terdapat sebuah wancana bahwasanya klaim budaya kembali dilakukan oleh negara tetangga kita yakni Malaysia, klaim secara tiba-tiba tersebut menimbulkan kontra khususnya di kalangan pemuda-pemudi bangsa, di mana mereka menyuarakah di jejaring sosial bahwasanya Kesenian Reog Ponorogo berasal dari negara Indonesia, sendratari Reog Ponorogo tersebut sempat masuk ke dalam nominasi tunggal untuk diusulkan  Indonesia sebagai warisan tak benda atau Intangible Cultural Heritage (ICH) United National, Scientifitc and Cultural Orgaization (UNESCO). Sebelumnya, Reog Ponorogo telah tercatat sebagai warisan Budaya tak Benda Indonesia oleh Mendikbud RI pada tahun 2013.

Setiap tahunnya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan selalu ada proses seleksi bagi warisan tak benda di Indonesia. Pada tahun 2018 pemkab Ponorogo sendiri telah mencoba mengusulkan Kesenian Reog Ponorogo ke dalam warisan tak benda di Intangible Cultural Heritage (ICH) UNESCO, namun hal tersebu belum berhasil dan ditahu yang sama pula kebudayaan Indonesia yang telah diajukan ke UNESCO ialah Gamelan, kesenian Gamelan telah berhasil di terima oleh Intangible Cultural Heritage (ICH) UNESCO sebagai warisan di Indonesia pada tanggal 15 Desember 2018.

Upaya kita sebagai generasi muda guna melestarikan Budaya Indonesia agar tidak punah atau diakui 0leh Negara lain di antaranya ialah memahami budaya sendiri , di mana setiap orang tentu memiliki kebudayaan yang beragam berasal dari daerahnya masing-masing, cobalah untuk mempelajari dan mengenali sejarah, bahasa daerah, pakaian adat, rumah adat, hingga kesenian seperti tari dan kerawitan. Selanjutnya yaitu mengenalkan budaya kita atau budaya yang berasal dari daerah kita kepada orang lain. Dan yang terakhir adalah tidak terpengaruh oleh budaya asing sehingga melupakan budaya kita sendiri, sehingga kebudayaan kita tidaklah punah atau mati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun