Tujuan dalam penulisan artikel ini sebagai contoh di masa pandemi bahwa peserta didik harus tetap berprestasi. Selain itu, tujuan penulisan artikel ini adalah untuk memberi gambaran tentang peserta didik SMP Pangudi Luhur Ambarawa yang tetap berprestasi unggul meski di masa pandemi, sehingga bisa  memotivasi pembaca agar tetap produktif di masa pandemi.
Kata kunci : pandemi, prestasi.
Metode Penelitian
Dalam pembuatan artikel ini, penulis menggunakan metode kualitatif , di mana metode penelitian kualitatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah  dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah. Penelitian deskriptif termasuk salah satu jenis penelitian kualitatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengangkat fakta, keadaan, variabel dan fenomena-fenomena yang terjadi ketika penelitian berlangsung dan menyajikan apa adanya. Alasan penulis menggunakan penelitian kualitatif karena dalam penelitian ini banyak hal yang belum dipahami sehingga membutuhkan pengkajian secara mendalam, dan masalah yang timbul sangat kompleks, Penulis juga bermaksud untuk memahami situasi sosial secara mendalam. Penelitian deskriptif menuturkan dan menafsirkan data yang berkenaan dengan situasi yang terjadi, sikap dan pandangan yang menggejala di masyarakat. Pada umumnya kegiatan penelitian deskriptif meliputi pengumpulan data, analisis data, interpretasi data, serta diakhiri dengan kesimpulan yang didasarkan pada penganalisisan data tersebut. Penelitian ini mendeskripsikan layanan bimbingan lomba dan kejuaraan  dalam mengurangi kesulitan belajar peserta didik  pada masa COVID-19 serta bagaimana peserta didik dapat berprestasi di masa pandemi merupakan solusi tersebut.
Dalam artikel ini, penulis mengumpulkan data melalui beberapa cara, yaitu mulai dari datang ke sekolah dan berwawancara dengan beberapa guru yang bersangkutan, seperti wakil kepala sekolah bidang kurikulum, wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, guru pendamping kejuaraan, guru wali kelas dan staff tata usaha. Kemudian penulis juga mengamati lingkungan sekolah dan aktifitas pembelajaran. Penulis juga mengumpulkan beberapa data dan catatan yang berhubungan dengan artikel ini.
Hasil dan Pembahasan
Proses pembelajaran di sekolah merupakan alat kebijakan publik terbaik sebagai upaya peningkatan pengetahuan dan ketrampilan. Selain itu banyak peserta didik  menganggap bahwa sekolah adalah kegiatan yang sangat menyenangkan, Mereka bisa berinteraksi satu sama lain. Sekolah dapat meningkatkan keterampilan sosial dan kesadaran peserta didik. Sekolah secara keseluruhan adalah media interaksi antara peserta didik dan guru untuk meningkatkan kemampuan intelegensi, keterampilan, rasa tanggung jawab dan kasih sayang di antara mereka. Akan tetapi sekarang kegiatan yang bernama sekolah berhenti dengan tiba-tiba karena gangguan Covid-19.
Dampak dari pandemi Covid-19 di ranah pendidikan yaitu terhambatnya proses pelaksanaan pembelajaran. Praktik Pembelajaran selama Pandemi Covid 19 memang tidak ditiadakan di sekolah namun praktik pembelajaran tetap dilaksanakan secara daring atau jarak jauh menggunakan beberapa aplikasi seperti zoom. Aplikasi tersebut memudahkan guru untuk memonitoring pembelajaran selama pandemi. Harapan sekolah anak tetap melaksanakan kegiatan belajar mengajar, meskipun dilakukan tanpa tatap muka secara langsung.
Dalam bidang pendidikan, adanya wabah Covid-19 ini menyebabkan terjadinya perubahan sistem pembelajaran tatap muka di kelas menjadi pembelajaran jarak jauh di rumah atau yang biasa disebut online. Â (BDR) Belajar Dari Rumah bertujuan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dan menjaga keselamatan peserta didik, guru, dan karyawan. Namun, sampai sekarang belum ada tanda-tanda pandemi akan berakhir dan cenderung tidak terkendali.
Pada masa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, meraih prestasi terbaik bukanlah hal yang mudah. Tantangan yang dihadapi sangat jauh berbeda dibandingkan saat belum ada wabah virus korona. Hal ini karena aktivitas fisik interaksi peserta didik dan guru serba dibatasi, sehingga menyebabkan proses untuk meraih prestasi tidak bisa berjalan dengan maksimal.
Sebelum pandemi sekolah berlomba-lomba untuk mencetak prestasi di bidang akademik maupun non akademik, Hal ini bertujuan agar dapat meningkatkan potensi dan mengembangkan potensi dari para peserta didik serta dapat meningkatkan eksistensi dari sekolah itu sendiri.
      Hasil temuan yang diperoleh dari penelitian, di SMP Pangudi Luhur Ambarawa sebelum pandemi telah mengukir segudang prestasi di bidang akademik maupun non akademik antara lain Juara I Lomba Literasi Cipta Puisi Putri tingkat Kabupaten, Juara III International Science Teknologi and Engginering di Bandung pada tingkat Nasional, Juara I lomba renang tingkat Kabupaten, Juara I Festival dan Lomba Gitar Duet tingkat Kabupaten, dan masih banyak lagi.
      Dalam masa pandemi seperti ini tidak menyurutkan seluruh warga SMP Pangudi Luhur Ambarawa dalam mengukir prestasi, baik di bidang akademik maupun non akademik. Banyak cara yang dilakukan sekolah untuk menyiasati agar dapat mempertahankan prestasi-prestasi yang telah diraih sebelumnya, meskipun ada beberapa prestasi yang tidak dapat diukir dikarenakan lomba yang tidak memungkinkan dilakukan dalam masa pandemi. Namun sekolah tetap mengusahakan agar peserta didik dapat mengikuti lomba-lomba yang masih terselenggara di masa pandemi. Perwakilan lomba dipilih oleh guru dari peserta didik yang memiliki talenta dan potensi yang menonjol untuk dilombakan.