Ketika perempuan mulai berani berbicara kemudian dihadang dengan hirarki berlapis yang bermunculan dari pemerintah dan masyarakat. Blunder-blunder bermunculan pada era Orde Baru yang represif dan bersifat patriarki. Setelah G30SPKI terjadi salah satu organisasi yakni Gerwani dituduh sebagai kelompok yang berafiliasi dengan PKI sehingga menjadi sasaran pembungkaman sistematis dengan cara yang represif (Pembunuhan, penculikan atau penghilangan paksa, penahanan sewenang-wenang, penyiksaan hingga kekerasan seksual)
Apalagi pada masa orde baru adanya Panca Dharma Wanita malah menjadi pembungkam dan pembius bagi masyarakat untuk berfikir hal yang sama dengan pemerintah dengan kata lain perempuan yang tidak melaksanakannya adalah perempuan yang celaka. Adapun isi dari Panca Dharma Perempuan itu 1) Wanita sebagai istri pendamping suami 2) Wanita sebagai Ibu rumah  tangga 3) Wanita sebagai pengurus keturunan dan pendidikan anak 4) Wanita sebagai pencari nafkah tambahan 5) Wanita sebagai Warga Negara dan anggota masyarakat.
Isi dari Panca Dharma Wanita itu merepresentasikan patriarki, dan perempuan dinomor duakan dari kehidupan bermasyarakat. Perempuan pada saat itu hanyalah potocopy dari kedudukan suami dan pendamping suami seolah-olah perempuan dipenjarakan, jika suaminya anggota parlemen maka istrinya menjadi bayang-bayang. Tidak bisa melakukan apa yang sepenuhnya menjadi keinginan kita sendiri, kalau begitu bisa berdampak buruk atau bahkan adanya misogini.
Karena kekuasaan Orde Baru paling lama maka konstruk yang berkembang dimasyarakat tidak jauh dari Panca Dharma Wanita tadi. Bagaimana orangtua yang memerintah anaknya harus seperti ini dan seperti itu, harus begini harus begitu. Tapi itu masih masuk akal, bagaimana yang memaksa kita harus begini dan begitu adalah orang yang tidak kita kenal.
Untuk kaum pria dan perempuan yang masih belum sadar akan hal ini, berikan hak di ranah publik dan cukup jangan memperdebatkan perempuan begini dan begitu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H