Mohon tunggu...
Rahayu Rahmayati
Rahayu Rahmayati Mohon Tunggu... Penulis - Blog Pribadi

berekspesi dengan menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Perempuan Dibungkam Orde Baru dengan Hierarki Berlapis

9 Maret 2020   07:03 Diperbarui: 9 Maret 2020   16:09 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Ketika perempuan mulai berani berbicara kemudian dihadang dengan hirarki berlapis yang bermunculan dari pemerintah dan masyarakat. Blunder-blunder bermunculan pada era Orde Baru yang represif dan bersifat patriarki. Setelah G30SPKI terjadi salah satu organisasi yakni Gerwani dituduh sebagai kelompok yang berafiliasi dengan PKI sehingga menjadi sasaran pembungkaman sistematis dengan cara yang represif (Pembunuhan, penculikan atau penghilangan paksa, penahanan sewenang-wenang, penyiksaan hingga kekerasan seksual)

Apalagi pada masa orde baru adanya Panca Dharma Wanita malah menjadi pembungkam dan pembius bagi masyarakat untuk berfikir hal yang sama dengan pemerintah dengan kata lain perempuan yang tidak melaksanakannya adalah perempuan yang celaka. Adapun isi dari Panca Dharma Perempuan itu 1) Wanita sebagai istri pendamping suami 2) Wanita sebagai Ibu rumah  tangga 3) Wanita sebagai pengurus keturunan dan pendidikan anak 4) Wanita sebagai pencari nafkah tambahan 5) Wanita sebagai Warga Negara dan anggota masyarakat.

Isi dari Panca Dharma Wanita itu merepresentasikan patriarki, dan perempuan dinomor duakan dari kehidupan bermasyarakat. Perempuan pada saat itu hanyalah potocopy dari kedudukan suami dan pendamping suami seolah-olah perempuan dipenjarakan, jika suaminya anggota parlemen maka istrinya menjadi bayang-bayang. Tidak bisa melakukan apa yang sepenuhnya menjadi keinginan kita sendiri, kalau begitu bisa berdampak buruk atau bahkan adanya misogini.

Karena kekuasaan Orde Baru paling lama maka konstruk yang berkembang dimasyarakat tidak jauh dari Panca Dharma Wanita tadi. Bagaimana orangtua yang memerintah anaknya harus seperti ini dan seperti itu, harus begini harus begitu. Tapi itu masih masuk akal, bagaimana yang memaksa kita harus begini dan begitu adalah orang yang tidak kita kenal.

Untuk kaum pria dan perempuan yang masih belum sadar akan hal ini, berikan hak di ranah publik dan cukup jangan memperdebatkan perempuan begini dan begitu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun