Sebagai orangtua seringkali dibuat kesal ataupun risih ketika anak tantrum saat menginginkan sesuatu. Apalagi ketika anak tantrum saat berada di tengah keramaian seperti di pusat perbelanjaan, pusat bermain ataupun di lingkungan yang sedang ramai. Kita sebagai orangtua terkadang tidak menyadari dan serta merta hanya mengatakan bahwa anak kita "nakal, "bandel" dan lain sebagainya yang membuat konotasi buruk terhadap anak. Padahal tanpa kita sadari, perilaku tantrum anak muncul karena kesalahan pola asuh dari orangtua, misalnya anak selalu dituruti ketika anak menginginkan sesuatu terutama saat anak menangis.Â
Hal ini tentunya akan menjadi kebiasaan anak bahwa dia akan menangis ataupun marah untuk memenuhi keinginannya agar dapat segera terpenuhi. Sehingga orangtua akan  menjadi kewalahan menghadapi situasi tersebut. Salah satu cara untuk mengatasi kebiasaan tantrum pada anak yaitu dengan cara membuat kesepakatan dengan anak dengan cara pemberian reward dan punishmen ketika anak menginginkan sesuatu. Seperti contohnya ketika anak ingin membeli sesuatu, anak harus mengupulkan uang sendiri dengan cara setiap pagi bangun tidur dan anak merapikan sendiri tempat tidurnya anak akan diberikan hadiah uang Rp.1000, Sehingga anak ketika menginginkan sesuatu harus melalui usaha untuk memperolehnya dengan cara menabungkan uangnya terlebih dahulu sampai cukup untuk membeli apa yang dia inginkan dan masih banyak lagi cara-cara memberikan reward untuk mengurangi tantrum pada anak. hal ini juga akan mengajarkan anak untuk lebih bertanggung jawab atas apa yang dia inginkan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H