Mohon tunggu...
Rahayuning Harny
Rahayuning Harny Mohon Tunggu... Wiraswasta -

Namaste... :-)\r\n======================= \r\nPlease visit my blog here http://harnyrahayuning.blogspot.com - \r\nhttp://trytowritelittle.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menanti 21 Desember 2012

4 Oktober 2012   06:50 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:16 602
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masa waktu per 5000 tahun akan segera berakhir pada tanggal 21 Desember 2012. Apakah sudah mempersiapkan diri? Apa yang harus dipersiapkan?

Opini yang ramai memang mengatakan bahwa pada tanggal tersebut akan terjadi kiamat yang menyebabkan akan musnahnya dunia beserta isinya seperti referensi yang kita dapatkan dari para ahli agama.

Ya, film mengenai bencana atau kiamat itupun sudah ramai sejak tahun 2009 menyapa kita.  Apakah akan terjadi seperti itu?

Tidak ada yang tahu pasti. Namun, menurut perhitungan kalender bangsa Maya, pada tanggal tersebut yakni 21 Desember 2012 merupakan akhir dari satu masa perputaran waktu. Berakhirnya satu putaran waktu tentu saja bukan berakhirnya waktu itu sendiri.

Mungkin sepertinya waktu tidak akan pernah berhenti, tidak akan musnah. Satu putaran yang memiliki hitungan 5000 tahun atau per 5000 tahun itu akan berakhir pada tanggal 21 Desember 2012 dan ke depannya akan mulai kembali putaran berikutnya.

Kita tidak tahu apa yang akan terjadi pada putaran berikutnya, namun yang pasti kita berupaya untuk melakukan yang terbaik pada waktu-waktu atau hari-hari yang kita lalui. Tetap berusaha untuk mengingat-ingat sebuah mutiara kata yang indah yang berbunyi ; siapa menanam maka ia pula yang akan menuai hasilnya.

Kian dekat saja kiranya, toh saat kami menekan tombol demi tombol keyboard komputer yang kami gunakan ini waktunya kian dekat.

Ah… tarik nafas perlahan-lahan untuk kemudian menghembuskannya dengan perlahan-lahan pula. Rasakan udara yang masuk terasa dingin/sejuk melalui dinding-dinding rongga hidung kita dan rasakan udara yang keluar sedikit terasa hangat. Rileks…. Santai….

tarikan dan hembusan nafas yang kita lakukan seperti di atas bukan dimaksudkan untuk membuat kita menjadi malas namun pernafasan yang kita lakukan seperti itu akan membuat otak kita menjadi berdenyut lebih lambat yang menyebabkan kita dapat berfikir dengan jernih. Ya, nafas, detak jantung dan otak memang berkaitan.

Dalam keadaan nafas kita yang tidak teratur, terengah-engah maka detak jantung pun tak karuan yang juga menyebabkan otak berdenyut lebih cepat sehingga pikiran pun tidak jernih.

Dalam penantian ini, kiranya kita senantiasa memperhatikan nafas kita. Satu hal yang pasti membuktikan bahwa kita masih hidup, masih berkesempatan untuk berbuat banyak. Ya, nafas kita lah yang amat penting. Dengan nafas kita memulai hidup dan nafas pula yang akan mengakhiri hidup kita, kalau nafas hilang maka selesailah jatah waktu kita hidup J

Nafas memang salah satu yang sering luput dari perhatian kita sendiri kecuali kita terkena sesak nafas, barulah kita sadar betapa nikmatnya bernafas dengan lega. Mungkin bila terlalu sulit untuk memperhatikan nafas tiap waktu, ada baiknya kita memberikan kesempatan pada diri kita sendiri untuk melakukannya di pagi hari ketika kita bangun tidur.

Sempatkan diri untuk duduk bersila dengan mata terpejam dan mulai menarik dan membuang nafas dengan perlahan-lahan. Perhatikan dan rasakan betapa nikmatnya bernafas itu. Hal itu bisa dilakukan selama 5 – 10 menit untuk kemudian kita akhiri dengan doa mengawali hari yang baru. Berdoa agar kita senantiasa dibimbing olehNya dalam menghadapi apapun yang terjadi.

Kamis, 4 Oktober 2012

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun