Mohon tunggu...
Rahayuning Harny
Rahayuning Harny Mohon Tunggu... Wiraswasta -

Namaste... :-)\r\n======================= \r\nPlease visit my blog here http://harnyrahayuning.blogspot.com - \r\nhttp://trytowritelittle.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Ungkapan Cinta dalam Bentuk lain

1 Oktober 2012   09:23 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:25 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Percaya tidak percaya bahwasanya emosi seseorang ketika memasak akan mempengaruhi rasa dari masakan yang sedang diolahnya. Maka hal itulah para meditator tidak mau makan sembarangan. Mereka sangat berhati-hati dalam hal makanan yang dimasukan ke dalam rongga mulut mereka. Namun bukan berarti mereka tidak akan sudi disuguhi makanan ketika bertamu atau bertandang ke suatu tempat.

Memang ada yang sangat fanatik hanya mau makan makanan yang ia olah atau masak sendiri karena masalah ini.

Emosi atau energy itulah yang juga meresap ke dalam makanan ataupun minuman yang kita buat.

Kami teringat papah kami selalu membawa bekal dari rumah ketika berangkat kerja. Ya, ia selalu membawa makanan yang dimasak istrinya sendiri yang juga adalah ibu kami. Kami tidak pernah menanyakan hal tersebut kenapa ia selalu membawa bekal dari rumah padahal banyak rumah makan ataupun warteg di sekitar tempat papah kami bekerja. Tapi itu tidak dilakukannya, ia tetap membawa bekal masakan istrinya sendiri.

Papah kami bukan seorang meditator namun mungkin karena ia ingin menghargai jerih payah sang istri yang sudah berupaya memasak buat keluarga. Hal itu ia lakukannya hingga akhir hayatnya.

Tak disangka bahwasanya yang telah ia lakukan benar adanya.

Wedang jahe penuh cinta

Sesuatu yang dibuat dengan penuh rasa cinta memang akan berbeda rasanya. Hal itu kami rasakan tatkala siang menjelang, sang kekasih membawakan secangkir wedang jahe di meja kerja kami.

Hmmm…. Harum aroma dari uap yang masih mengepul karena airnya yang masih panas.

Hati senang bukan main kami ini namun yang terucap hanya kalimat terima kasih.

Tapi…. Jauh dilubuk hati kami sangat senang dan merasa diperhatikan karenanya. Ya, itu bukan hanya sekedar secangkir wedang jahe di siang hari namun lebih dari itu. Secangkir wedang jahe itu bermakna sebuah perhatian penuh cinta untuk kesehatan tubuh kami.

Lutut kami terkadang terasa nyeri tatkala berjalan dan kami selalu minum wedang jahe untuk mengatasinya dan memang manjur bagi kami. Hal itu kami ungkapkan beberapa hari sebelumnya.

Dan siang itu tanpa kami sangka-sangka ia membawakan secangkir wedang jahe. Hmmm….

Terima kasih kekasih atas secangkir wedang jahe nan penuh cinta di siang hari.

1 oktober 2012

Image: Google search

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun