Sebelum saya mempelajari topik ini, saya memiliki pandangan yang lebih konvensional tentang peserta didik dan pembelajaran di kelas. Saya cenderung melihat peserta didik sebagai penerima pengetahuan yang perlu mengikuti kurikulum yang telah ditentukan, dan tujuan utama pembelajaran adalah pencapaian prestasi akademik. Saya mungkin kurang memperhatikan aspek-aspek seperti karakter, nilai-nilai budaya lokal, dan perkembangan peserta didik sebagai individu yang unik.
Saya mungkin lebih fokus pada penyampaian materi dan kurikulum daripada pada pengembangan kreativitas, inovasi, atau nilai-nilai budaya lokal. Pendidikan dalam pandangan saya mungkin lebih terbatas pada ruang kelas dan buku teks.
Namun, pemahaman saya telah berubah secara signifikan setelah mempelajari topik ini. Saya sekarang lebih memahami pentingnya melihat setiap peserta didik sebagai individu yang unik dengan potensi yang berbeda-beda. Saya menyadari bahwa pendidikan seharusnya bukan hanya tentang pengetahuan akademik, tetapi juga tentang membantu peserta didik tumbuh sebagai individu yang mandiri, kreatif, dan bertanggung jawab.
Saya juga lebih memahami pentingnya memasukkan nilai-nilai budaya lokal dalam pembelajaran dan menghormati kodrat alam dan zaman peserta didik. Pemikiran Ki Hadjar Dewantara (KHD) telah memberi saya pandangan yang lebih luas tentang pendidikan yang memerdekakan dan relevan dengan konteks sosial budaya lokal. Saya meyakini bahwa dengan menerapkan pemikiran KHD dalam kelas dan sekolah saya, saya dapat memberikan pendidikan yang lebih bermakna dan relevan bagi peserta didik, serta membantu mereka tumbuh menjadi individu yang berkarakter dan peduli terhadap masyarakat. Pendidikan adalah kunci untuk membentuk masa depan yang lebih baik, dan saya berkomitmen untuk menjadi bagian dari perubahan positif ini.
Apa yang berubah dari pemikiran atau perilaku Anda setelah mempelajari topik ini?
Setelah mempelajari topik ini, terdapat beberapa perubahan signifikan dalam pemikiran dan perilaku saya sebagai pendidik:
- Pemahaman tentang Pendidikan: Sebelumnya, saya lebih cenderung melihat pendidikan sebagai penyampaian pengetahuan dan fokus pada pencapaian prestasi akademik. Namun, setelah mempelajari pemikiran Ki Hadjar Dewantara (KHD), pemahaman saya tentang pendidikan telah berubah. Saya sekarang melihat pendidikan sebagai alat untuk memerdekakan peserta didik, memungkinkan mereka untuk tumbuh sebagai individu yang mandiri dan kreatif.
- Pentingnya Nilai-nilai Budaya: Sebelumnya, saya mungkin kurang memperhatikan pentingnya memasukkan nilai-nilai budaya lokal dalam pembelajaran. Namun, sekarang saya menyadari betapa pentingnya mengintegrasikan nilai-nilai luhur budaya dalam kurikulum dan pendidikan. Ini mencerminkan pemikiran KHD tentang menghormati dan memahami budaya lokal.
- Fokus pada Pengembangan Karakter: Setelah mempelajari pemikiran KHD, saya lebih fokus pada pengembangan karakter peserta didik. Saya meyakini bahwa pendidikan seharusnya membantu peserta didik membentuk karakter yang kuat, seperti kejujuran, rasa tanggung jawab, dan kerja sama.
- Menciptakan Lingkungan Pembelajaran yang Terbuka: Saya sekarang lebih berusaha untuk menciptakan lingkungan kelas yang terbuka dan inklusif, di mana peserta didik merasa bebas untuk berpartisipasi, berpendapat, dan berkreasi.
Perubahan ini mencerminkan komitmen saya untuk menerapkan pemikiran KHD dalam praktek pendidikan saya. Saya percaya bahwa pendidikan adalah kunci untuk membentuk masa depan yang lebih baik, dan dengan pendekatan yang lebih holistik dan inklusif, kami dapat mencapai pendidikan yang memerdekakan peserta didik kami. Saya telah merasa terdorong untuk menjadi pendidik yang lebih baik dan membantu peserta didik tumbuh sebagai individu yang berkarakter dan peduli terhadap masyarakat.
Apa yang dapat segera Anda terapkan lebih baik agar kelas Anda merefleksikan pemikiran KHD?
Untuk menerapkan pemikiran Ki Hadjar Dewantara (KHD) dalam kelas saya dan mencerminkan pendidikan yang memerdekakan, saya dapat segera melakukan langkah-langkah berikut:
- Integrasi Nilai-nilai Budaya Lokal: Saya dapat segera mencari cara untuk mengintegrasikan nilai-nilai budaya lokal dalam kurikulum dan pembelajaran. Ini bisa meliputi pembahasan tentang tradisi, sejarah, dan budaya lokal dalam mata pelajaran yang relevan.
- Menciptakan Lingkungan Pembelajaran Terbuka: Saya dapat bekerja untuk menciptakan lingkungan kelas yang terbuka dan inklusif, di mana peserta didik merasa nyaman berpartisipasi, berpendapat, dan berbagi ide. Ini mencerminkan pemikiran KHD tentang memberdayakan peserta didik.
- Fokus pada Pengembangan Karakter: Saya dapat lebih berfokus pada pengembangan karakter peserta didik. Saya bisa merencanakan kegiatan atau proyek yang membantu peserta didik mengembangkan nilai-nilai seperti kejujuran, rasa tanggung jawab, dan kerja sama.
- Mendorong Kreativitas dan Inovasi: Saya dapat mendukung peserta didik untuk berpikir kritis, mengembangkan solusi kreatif, dan mengembangkan kemampuan inovatif. Ini mencerminkan gagasan KHD tentang pendidikan yang menciptakan individu yang mandiri dan kreatif.
Dengan menerapkan langkah-langkah ini, saya yakin bahwa kelas saya akan menjadi lingkungan yang lebih memerdekakan dan relevan dengan konteks sosial budaya lokal. Saya akan terus berupaya untuk menjadi pendidik yang lebih baik dan membantu peserta didik saya tumbuh sebagai individu yang berkarakter dan peduli terhadap masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H