Budaya ngaret ini adalah budaya yang buruk karena mencerminkan bahwa kita tidak disiplin atau tepat waktu. Selain itu budaya saat ini yang lebih kuat di masyarakat yaitu budaya mager (males) saat ini banyak orang yang ingin semuanya serba cepat (instan) seperti bisa sukses dengan cepat. Jika banyak masyarakat yang mager (males) maka negara indonesia sulit untuk maju.
Budaya saat ini sebenarnya lebih kuat pada budaya yang buruk, sehingga harus ada kesadaran diri untuk bisa menerapkan budaya Indonesia yang jujur, ramah, dan amanah agar bisa menciptakan negara Indonesia yang maju, adil, dan sejahtera. Karena ketik aseluruh masyarakat terutama pemimpinnya menerapkan budaya Indonesia yang baik maka Indonesia bisa maju.
Seperti dalam buku Richard L. Daft (2016:435)Â berjudul The Leadership Experience, Seventh Edition
A strong culture does not ensure success unless it also encourages a healthy response and adaptation to the external environment. A strong culture does not ensure success unless it also encourages a healthy response and adaptation to the external environment.
Berdasarkan kutipan dalam buku Richard L. Daft kita bisa tau bahwa budaya yang kuat jika budaya tersebut mendorong lingkungan yang sehat dan positif tentu akan memberikan hasil yang baik bagi suatu organisasi. jika dilihat dari budaya Indonesia yang baik maka akan memberikan hasil yang baik untuk negara Indonesia ini. Dan jika budaya yang kuat adalah budaya yang buruk maka akan merusak keadaan di negara Indonesia Ini.
Dirgahayu Kemerdekaan Republik Indonesia 76th Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh.
Mari kawan-kawan kita kuatkan budaya Indonesia yang baik agar bisa menjadi negara yang maju dan dapet bersaing dengan negara lain, serta selalu dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa.Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H