Mohon tunggu...
Rahayu Dwi Yulianti
Rahayu Dwi Yulianti Mohon Tunggu... Administrasi - Perempuan

Semangat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sosok Pemimpin Perang yang Memiliki Power and Influence

11 Agustus 2021   07:36 Diperbarui: 11 Agustus 2021   07:44 1618
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: sukmabangsapidie.sch.id

Pemimpin yang efektif adaah mereka yang memiliki power untuk bisa mempengaruhi orang lain dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kenapa power sangat penting? Karena ketika seseorang memiliki power yang ada dalam dirinya maka tujuan yang telah buat untuk merubah organisasi menjadi lebih baik itu akan tercapai. 

Sebab orang yang memiliki power yang kuat akan dapat mempengaruhi orang lain untuk melakukan apa yang dikatakan oleh orang yang memiliki power tersebut. Dalam suatu kepemimpinan power dibagi dalam berbagai jenis. Seperti dalam buku Richard L. Daft, Seventh Edition, bahwa power dibagi menjadi 5 jenis yaitu legitimate power, reward power, coercive power, expert power, dan referent power.

Dari sudut pandang bawahan atau pengikut, terkadang sulit untuk meraba, jenis kekuatan mana yang paling penting. Seringkali kita tidak tahu persis apa jenis kekuatan yang dimiliki para pemimpin sampai mereka mengerahkan kekuatan tersebut. 

Seorang pemimpin yang memiliki jiwa leadership adalah pemimpin yang dengan terampil mampu melakukan kombinasi dan improvisasi dalam menggunakan genesis kekuasaan yang berbeda untuk mempengaruhi perilaku bawahan dalam berbagai situasi.

Selain 5 jenis power diatas, ada pula hard power dan soft power.  Hard power adalah kekuasaan yang sebagian besar berasal dari posisi otoritas seseorang. 

Sedangkan Soft power, yang didasarkan pada karakteristik pribadi dan hubungan interpersonal. Dalam seorang individu soft power sangatlah penting karena jika seseorang memiliki karakteristik pribadi yang baik dan dapat membangun hubungan yang baik dengan orang lain maka ia dapat dengan mudah dipercaya oleh orang lain. 

Ketika kepercayaan dari orang lain itu muncul, besar kemungkinan kita yang memiliki soft power dapat mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan yang kita buat.

Sumber gambar: png.pngtree.com
Sumber gambar: png.pngtree.com

Bung Tomo

Salah satu sosok pemimpin perang yang memiliki soft power dan dapat melakukan influence kepada orang lain yaitu Sutomo atau kerap dipanggil dengan Bung Tomo. Seorang Bung Tomo memiliki power yang sangat kuat dalam dirinya, ia memiliki semangat tinggi untuk membuat negara Indonesia merdeka dari para penjajah. 

Bung Tomo memiliki pribadi yang karismatik dan memiliki hubungan yang baik dengan masyarakat Surabaya. Sehingga Bung Tomo dipercaya untuk menjadi pemimpin laskar pertempuran Surabaya. 

Bung Tomo telah berhasil menciptakan kondisi kepercayaan yang sangat baik dalam laskar legendarisnya itu. Keberhasilan tersebut merupakan hasil dari inteligensi sosialnya yang tinggi yakni kemampuan menempatkan diri pada suasana tertentu dan menjadi pelopor langsung dalam mengatasi suasana tersebut

Karena adanya kepercayaan yang baik terhadap Bung Tomo dalam laskar pertempuran Surabaya dan memiliki semangat untuk melawan para penjajah, sehingga ia berhasil melakukan influence kepada seluruh anggota laskar untuk melakukan perang pejuang pertempuran Surabaya atau pertempuran 10 November 1945 melalui pidatonya yang sangat semangat  dalam siaran radio.

Dari kisah Bung Tomo untuk membangun kepercayaan dalam tim diperlukan inteligensi sosial dalam pribadi pemimpin. Atau dengan kata lain pemimpin itu harus mampu berempati, terbuka, jujur, konsisten, dan selalu menceritakan kepada orang lain hal yang sebenarnya. 

Sehingga memungkinkan para anggota bertindak dengan keyakinan penuh bahwa pemimpin akan bijaksana dalam setiap keputusannya dan tidak akan seenaknya. Sehingga para anggota akan lebih rela berkorban melakukan usaha lebih untuk membantu pemimpin mencapai tujuan organisasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun