Mohon tunggu...
rahayau
rahayau Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Rindu Menanti Kampung Halaman

22 Mei 2016   16:44 Diperbarui: 22 Mei 2016   16:51 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tik...tik...tik itulah suara hujan yang mengguyur kota makassar di pagi hari.kududuk termenung seorang diri,di dalam kosan ku yang kecil ini.ku tatap keluar jendela dan menyaksikan turunnya hujan yang tidak terlalu deras...yang membasahi tanah Daeng ini.hal itu selalu ku lakukan setiap kali turunya hujan..tak tau mengapa tapi aku sangat menyukai hujan.Setiap kali aku menatap air hujan,setiap kali itulah aku memikirkan kampung halamnku.kampung yang ku habiskan masah-masah kecil dan remajaku,kampung yang menjadi tempat pertamaku saat ku di lahirkan dan mengenal dunia ini.Desa fayaul,ya itulah nama desa ku,desa yang tak akan pernah ku lupakan di manapun aku berada,desa yang penuh dengan cerita-ceritaku,desa yang penuh dengan kesejukan dan penuh dengan kedamaian.Apa kabarkah desa tercinta,dan orang-orang tercinta yang jauh di sana?baikkah mereka,bahagiakah mereka atau bersedihkah mareka?.Dan meskipun begitu aku selalu mengharapkan mereka selalu sehat bahagia.

tes..tes..tes..tes itulah air mataku yang tak ku sadari telah menetes sempurna dari kedua pelupuk mataku.Ada apakah geranggan diriku ini,kenapa rinduku ini kian membesar! ingin ku berlari secepat kilat ke kampung halamanku,dan menyorak-nyoraki namanya besar-besar.seandainya saja engkau seperti bunga melati,akan ku cium,memelukmu erat-erat dan menyanyanggimu serta menjagamu seperti aku menjaga seoran bayi yang baru di lahirkan.Tapi..aku sadari aku berada jauh darimu desa tercintaku..yang terpisahkan oleh samudera.di saat-saat seperti ini,inginku memiliki sayap...tapi apalah daya aku bukan seekor burung ataupun seorang malaikat yang memiliki sayap.tapi aku berharap aku bisa pulang kembali ke kampong halamanku,sampai saat itu tiba aku harus berjuang di negeri orang untuk menyelesaikan studyku..dan bisa kembali pulang tunggulah aku.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun