TIKUS HITAM
Dunia begitu gemerlap
Dalam pandang mata yang nanar
Meski tanpa pelita
Lincah hidung dan kaki
Dalam kidung yang semakin menjadi
Dan logikapun lupa akan diri
Kerikil itu membatu dan menggunung
Seakan tidak puas dalam berhitung
Terlupa diri akan belatung
Dan iblis pun mengipas nafsu
Berburu dan terus berburu
Seakan tak ingat datangnya waktu
Yang akan datang untuk membelenggu
Retorika jiwa...
Tanpa makna dan rasa....
Pare, 25 April 2013
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!