SESAL
Jingga itu membelah langit
Menangkup rindu dalam buaian malam
Ribuan masa serasa mengikat jiwa
Merindukan tenang sebatas asa
Untaian bening membasahi pipi
Ketika mulut tak lagi bisa berkata
Dan tulang belulangpun meringkuk pasrah
Kemudian  kaku dan sirna
Benang putih ini satu persatu terurai
Dalam gelap dan lembabnya tanah
Batin resah dalam luapan sesal
Ketika jiwa berharap ke raga
Duniaku
Sesalku abadi....
Tak berkesudahan.....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!