Mohon tunggu...
Rahayu
Rahayu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Lambung Mangkurat

Pengelolaan Lingkungan Lahan Basah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Puskesmas Karang Bintang: Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat

14 Oktober 2024   07:25 Diperbarui: 14 Oktober 2024   07:58 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

  Penulis: Rahayu, NIM: 2210416220009, Mahasiswa Program Studi Geografi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Lambung Mangkurat,

Dosen Pengampu: Dr. Rosalina Kumalawati, S.Si., M.Si. 

Artikel ini membahas analisis uji kelayakan Puskesmas Karang Bintang di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat. Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat di Puskesmas Karang Bintang

Berdasarkan analisis uji kelayakan Puskesmas Karang Bintang di Kabupaten Tanah Bumbu, berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat:

1. Memperkuat Aspek Ekternal

Kebijakan:   

Menerapkan kebijakan yang mendukung aksesibilitas dan keterjangkauan layanan kesehatan, seperti program BPJS Kesehatan dan program kesehatan khusus untuk masyarakat kurang mampu. 

Memanfaatkan program-program pemerintah terkait kesehatan, seperti program imunisasi, program pencegahan penyakit menular, dan program peningkatan gizi. 

Geografi:

Memperluas jangkauan layanan dengan membangun Poskesdes di wilayah yang sulit dijangkau. 

Meningkatkan aksesibilitas dengan menyediakan transportasi yang memadai untuk menjangkau Puskesmas. 

Demografi:

Meningkatkan jumlah tenaga kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, terutama di bidang kesehatan ibu dan anak. 

Mengadakan program edukasi kesehatan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan. 

Sosial Ekonomi dan Budaya:

 Mengadakan program kesehatan yang mempertimbangkan kondisi sosial ekonomi dan budaya masyarakat, seperti program penyuluhan kesehatan berbasis budaya. 

Meningkatkan kerjasama dengan organisasi masyarakat untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam program kesehatan. 

SDM Kesehatan: 

Meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan dengan mengadakan pelatihan dan pendidikan berkelanjutan. 

Mempertahankan tenaga kesehatan yang berkompeten dan profesional. 

Survei Kepuasan: 

Melakukan survei kepuasan masyarakat secara berkala untuk mengetahui kelemahan dan kebutuhan masyarakat. 

Menggunakan hasil survei untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan. 

Derajat Kesehatan: 

Meningkatkan upaya pencegahan penyakit menular dan tidak menular dengan program imunisasi, edukasi kesehatan, dan skrining kesehatan. 

Meningkatkan upaya peningkatan gizi dengan program pemberian makanan tambahan dan edukasi gizi. 

2. Memperkuat Aspek Internal

Sarana Kesehatan: 

Memperbaiki dan meningkatkan kualitas sarana dan prasarana Puskesmas, seperti ruang tunggu, ruang pemeriksaan, dan ruang rawat inap. 

Melengkapi alat kesehatan yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas layanan. 

Teknologi: 

Meningkatkan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelayanan kesehatan. 

Menerapkan sistem informasi kesehatan yang terintegrasi untuk memudahkan akses data pasien. 

Organisasi: 

Meningkatkan koordinasi dan kerjasama antar unit di Puskesmas. 

Meningkatkan profesionalitas dan dedikasi tenaga kesehatan. 

3. Meningkatkan Kelayakan Ekonomi

Efisiensi Operasional: 

Meningkatkan efisiensi operasional Puskesmas dengan menerapkan sistem manajemen yang terstruktur. 

Mengoptimalkan penggunaan sumber daya dan anggaran. 

Dampak Jangka Panjang: 

Meningkatkan dampak jangka panjang Puskesmas terhadap kesehatan masyarakat dengan meningkatkan kualitas layanan dan aksesibilitas. 

Membangun kemitraan dengan pihak swasta dan organisasi masyarakat untuk mendukung program kesehatan. 

Analisis kelayakan ekonomi memberikan panduan penting dalam menentukan apakah suatu proyek pembangunan, seperti pengembangan Puskesmas, layak dilaksanakan. Analisis ini menekankan bahwa manfaat yang diperoleh harus lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan, baik dari segi ekonomi maupun dampak sosial. Melalui pertimbangan biaya, manfaat, efisiensi operasional, dan dampak jangka panjang terhadap masyarakat, keputusan pembangunan dapat dilakukan secara lebih bijaksana dan bertanggung jawab. Proyek yang layak secara ekonomi tidak hanya akan memberikan keuntungan finansial, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup masyarakat, menciptakan lapangan kerja, dan memacu pertumbuhan ekonomi wilayah sekitarnya. Dengan demikian, penting untuk terus memperhitungkan kelayakan ekonomi dalam setiap tahap perencanaan dan pelaksanaan proyek.

KESIMPULAN 

Berdasarkan analisis uji kelayakan, Puskesmas Karang Bintang memiliki potensi untuk meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat di Kecamatan Karang Bintang. Dengan memperhatikan aspek eksternal dan internal, serta kelayakan ekonomi, pengembangan Puskesmas dapat dilakukan secara optimal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun