Mohon tunggu...
Rahayu
Rahayu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Lambung Mangkurat

Pengelolaan Lingkungan Lahan Basah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Komunikasi Publik Data Bencana pada Kabupaten Yogyakarta

20 Maret 2023   20:44 Diperbarui: 20 Maret 2023   21:13 583
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Data penanggulangan bencana provinsi DI Yogyakarta, 2018-2022

 Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD Daerah Istimewa Yogyakarta menyambut frekuensi kejadian tanah longsor di Kabupaten Yogyakarta ini mengalami peningkatan selama 5 tahun terakhir periode 2018 sampai 2022. 

Berdasarkan data BPBD DIY, bencana tanah longsor di daerah ini tercatat 147 kali kejadian selama 2018, kemudian meningkat menjadi 506 kejadian pada 2019, 475 kejadian pada 2020, 351 kejadian pada 2021, dan melonjak 707 kejadian pada 2022. Sehingga secara akumulatif, dalam kurun 2018-2022, bencana longsor telah terjadi sebanyak 2.186 kali di DIY dengan jumlah kejadian terbanyak di Kabupaten Kulonprogo yang mencapai 1.068, diikuti Bantul 488, Gunungkidul 389, Sleman 149, dan Kota Jogja 116 kejadian.

BPBD membeberkan sepanjang tahun 2022 tercatat sedikitnya ada 1.817 kejadian bencana. Angka ini belum termasuk laporan kejadian seperti kecelakaan sungai, bunuh diri dan lainnya yang dilaporkan ke BPBD DIY. Dari 1.817 kejadian bencana 2022 lalu, didominasi 762 kejadian gempa yang tidak terasa disusul bencana hidrometeorologi berupa tanah longsor sebanyak 707 kejadian. 

Dampak bencana selama 2022 di DI Yogyakarta antara lain 2.347 rumah rusak, 1.054 pohon tumbang, 532 infrastruktur rusak, 417 bangunan terendam, 276 jaringan listrik, telepon, internet rusak, 148 tempat usaha, 126 kendaraan rusak, 91 fasilitas umum, 77 kandang ternak, dan 6.624 jiwa terdampak yang terparah yaitu 66 orang meninggal dunia.

KESIMPULAN
Pada Tabel 1, 2, dan 3 merupakan bencana yang akan dilakukan analisis untuk mengetahui apakah bencana tersebut semakin sering setiap tahunnya atau berkurang dan hasilnya adalah Tabel 1. Data bencana tanah longsor di Yogyakarta tahun 2018 merupakan tahun paling banyak yang mengalami longsor yaitu sebanyak 117 kali, mulai menurun pada tahun 2019 sebanyak 58 kali, pada 2020 juga mengalami penurunan sebanyak 47 kali, tetapi pada tahun 2021 mengalami kenaikan sebesar 49 kali, dan kemudian mengalami penurunan drastis pada tahun 2022 sebanyak 4 kali.

Tabel 2. Data bencana Puting Beliung di Yogyakarta tahun 2018 adalah tahun yang paling banyak mengalami bencana puting beliung sebanyak 90 kali kejadian, tetapi pada tahun 2019 hingga 2021 tidak ada tanda tanda puting beliung, yang kemudian pada tahun 2022 kembali terjadi bencana puting beliung sebanyak 18 kali kejadian.

Tabel 3. Data bencana Banjir di Yogyakarta tahun 2018 merupakan tahun yang mengalami bencana banjir paling besar sekitar 215 kali kejadian, kemudian turun drastis pada tahun 2019 sebanyak 4 kali kejadian, Tetapi kembali terjadi banjir pada tahun 2020 yang besar pula sekitar 72 kali kejadian. Kemudian, terjadi penurunan menjadi 46 kali kejadian pada tahun 2021. Dan kembali turun drastis pada tahun 2022 menjadi 7 kali kejadian saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun