Mohon tunggu...
Lulu Rahayu
Lulu Rahayu Mohon Tunggu... Dosen - Dosen PIAUD Universitas Pembangunan Panca Budi Medan

I do what i love and I love what i do

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tujuan Menggambar dan Mewarnai Bagi Anak Usia Dini

20 Oktober 2020   12:23 Diperbarui: 31 Mei 2021   14:38 2281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anak usia dini yang berada pada fase pertumbuhan dan perkembangan yang begitu pesat, seharusnya memerlukan banyak stimulasi yang diperoleh dari lingkungan sekitar baik dari sekolah maupun keluarga. Oleh sebab itu sudah sebaiknya kita memanfaatkan fase emas perkembangan anak usia dini dengan sebaik-baiknya karena fase ini tidak akan terulang lagi selama rentang kehidupan manusia.

Fase emas anak usia dini juga disebut dengan fase kritis atau masa peka perkembangan ini memiliki arti bahwa anak memiliki kesiapan untuk menerima berbagai bentuk stimulasi yang diberikan dari lingkungan baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja. 

Hal ini terkait dengan karakteristik anak usia dini yang aktif, memiliki rasa ingin tahu yang besar, senang bertanya, suka meniru, senang berekplorasi dengan berbagai benda, dan unik.

Baca juga: Menyalurkan Hobi Menggambar dan Mewarnai sebagai Penyeimbang Penggunaan Gawai pada Anak

Menindak lanjuti karakteristik anak usia dini tersebut, maka hendaklah sebagai pendidik maupun orang tua memahami dan memanfaatkan hal tersebut sebagai sebuah anugerah potensi bawaan anak yang apabila diberi stimulasi dengan baik maka seluruh aspek perkembangannya akan tumbuh dan berkembang dengan optimal sesuai dengan tahapan perkembangan berdasarkan usia.

Menurut Permendikbud No. 146 Tahun 2014 tentang Kurikulum PAUD 2013 disebutkan bahwa ada 6 (Enam) aspek perkembangan anak yang harus distimulasi yaitu:

  • Perkembangan Nilai Agama dan Moral
  • Perkembangan Bahasa
  • Perkembangan Fisik Motorik
  • Perkembangan Kognitif
  • Perkembangan Sosial Emosional
  • Perkembangan Seni

Ke enam aspek perkembangan diatas merupakan hal penting yang harus distimulasi sedini mungkin agar perkembangan anak dapat terbentuk dengan seimbang. Salah satu aspek perkembangan yang berkaitan dengan Fisik bukan hanya terletak pada pertumbuhannya saja tetapi juga berkaitan dengang perkembangan motorik halus dan kasar anak. 

Hal ini dilakukan agar otot-otot halus anak yang berada pada bagian tubuh seperti tangan dapat berfungsi dengan baik. Karena hal ini sebagai dasar bagi anak untuk memiliki kesiapan dalam melatih dasar-dasar menulis.

Kegiatan yang dapat dilakukan untuk mengembangkan motorik halus anak adalah dengan menggambar dan mewarnai. Kedua kegiatan ini dipandang ampuh sebagai langkah awal agar anak tertarik untuk melakukan kegiatan seperti menulis, dll. Namun masih banyak pendidik maupun orang tua yang mengabaikan kegiatan ini bagi anak usia dini. 

Karena lebih fokus pada kegiatan membaca dan menulis dalam arti sesungguhnya. Mereka beranggapan bahwa kegiatan membaca dan menulis memiliki keuntungan yang besar dari sisi akademik. Padahal banyak sekali manfaat yang bisa diperoleh oleh anak usia dini jika secara konsisten dan persisten melakukan kegiatan ini.

Baca juga: Cara Mengajar Anak Menggambar dengan Gampang

Menggambar dan mewarnai memiliki tujuan utama baik secara akademik dan non akademik bagi anak kelak, beberapa diantaranya, yaitu:

Media komunikasi dan berekspresi

Dengan kegiatan menggambar dan mewarnai pada sebuah media yang kosong maka hal ini dapat dijadikan sarana bagi anak usia dini untuk mengungkapkan apa yang terlintas dipikiran dan kemudian diungkapkannya dengan bahasa verbal kepada orang lain.  

Hal ini tentu saja akan melatih kemampuan anak untuk berkomunikasi ekspresif sehingga hal ini juga akan menambah perbendaharaan kosa kata yang dimiliki. Anak akan mengungkapkannya lewat gambar walaupun terkadang gambar yang dibuatnya tidak sesuai dengan bentuk aslinya. Hal ini karena anak usia dini masih berada pada fase pra operasional konkret menurut Piaget.

Stimulasi Perkembangan Otak Kanan

Pada saat anak melakukan kegiatan menggambar dan mewarnai maka pada saat itu stimulasi otak kiri dan kanan anak sedang berlangsung. Sejatinya stimulasi perkembangan otak kiri dan kanan sebaiknya dilakukan secara seimbang. Bila stimulasi otak kiri lebih ke arah analytical, practical dan membuat anak lebih realistis. Sedangkan stimulasi otak kanan lebih cenderung pada pembentukan sikap, anak lebih mempunyai rasa empati, melatih anak untuk fokus, dan memiliki intuisi.

Melatih kepekaan, ketelitian (sikap hati-hati) dan kesabaran.

Saat menggambar dan mewarnai, anak secara langsung akan belajar untuk memiliki kepekaan terhadap lingkungannya dengan mengamati objek yang akan digambarnya. Saat menggambar dan membubuhkan warna pada pola gambar maka anak akan dilatih kesabaran dan kefokusan agar ujung crayon tidak keluar dari pola garis sehingga hal ini juga melatih ketelitian anak.

Melatih kreativitas dan daya imajinasi anak

Dengan kegiatan menggambar dan mewarnai, melatih daya imajinasi anak dengan cara menciptakan sebuah bentuk yang secara perlahan-lahan akan membentuk pola yang sesuai dengan sesungguhnya. Sehingga kreativitas anak akan terbentuk secara langsung pada saat anak menggambar dan mewarnai sesuai dengan imajinasinya. Jika hal ini dilakukan secara terus menerus dan konsisten maka kreativitas dan imajinasi anak akan semakin terasah.

Melatih Koordinasi Tangan dan Mata

Saat anak menggambar dan mewarnai, diperlukan koordinasi yang baik  antara tangan dan mata agar bentuk pola gambar yang dibuat dapat sesuai. Bukan hanya itu saja saat anak memegang pensil dan menggenggam krayon maka kemampuan dasar ini sangat baik sekali untuk kelenturann otot-otot halus ditangan .

Kelima tujuan dari kegiatan menggambar dan mewarnai yang penulis rangkum, apabila  dilakukan oleh anak usia dini secara konsisten dan persisten maka hal ini akan menjadi dasar bagi perkembangan kemampuan anak di masa dewasanya kelak. 

Baca juga: Mewarnai (Tote Bag) Bersama, Cara Orangtua Habiskan Waktu dengan Anak

Sejatinya stimulasi pendidikan yang diberikan kepada anak usia dini adalah merupakan rangkaian kegiatan yang menyenangkan dan menggembirakan bagi anak bukan kegiatan yang membebankan anak baik secara fisik dan mental.

Ketika anak merasa senang dan gembira saat melakukan setiap kegiatan-kegiatan yang diberikan sebagai bagian dari stimulasi pendidikan yang dilakukan maka secara langsung kita memberikan kebebasan kepada anak untuk memanfaatkan masa usia dininya dengan bermain sambil belajar sehingga hak dasar anak tidak akan terenggut. 

Sebab keberhasilan anak dalam melewati fase usia dini menjadi sebuah indikator awal bagi keberhasilan yang akan diperoleh pada masa dewasa kelak. Terima kasih semoga bermanfaat.

Penulis adalah Dosen Prodi PIAUD Universitas Pembangunan Panca Budi Medan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun