Mohon tunggu...
Lulu Rahayu
Lulu Rahayu Mohon Tunggu... Dosen - Dosen PIAUD Universitas Pembangunan Panca Budi Medan

I do what i love and I love what i do

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Urgensi Pendidikan Karakter untuk Anak Usia Dini "Zaman Now"

29 April 2019   06:48 Diperbarui: 29 April 2019   08:43 449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendidikan karakter adalah pendidikan sepanjang hayat, sebagai proses perkembangan kearah manusia kaafah. Oleh karena itu, Pendidikan karakter memerlukan keteladanan, pembiasaan dan sentuhan mulai sejak dini. Periode yang dikenal dengan golden age merupakan masa peka (sensitive period) terhadap segala stimulasi yang diterimanya dengan panca indera. 

Pada periode ini hampir seluruh potensi anak mengalami masa peka untuk tumbuh dan berkembang secara cepat. Pada masa ini anak membutuhkan stimulasi dari lingkungannya, apabila anak mendapat stimulus yang baik, maka seluruh aspek perkembangan anak akan optimal begitu juga sebaliknya.

Usia dini merupakan masa emas perkembangan yang keberhasilannya sangat menentukan kualitas anak di masa dewasanya, oleh karena itu pendidikan pada masa ini merupakan pendidikan yang fundamental dan sangat menentukan untuk perkembangan anak selanjutnya.

Berdasarkan hasil penelitian anak lahir dengan 100 milyar sel otak,ketika memasuki usia dini, koneksi tersebut berkembang sampai beberapa kali lipat dari koneksi awal yaitu sekitar 20.000 koneksi dan pada fase ini pula otak berkembang mencapai 80 persen sampai usia 8 tahun. 

Hal ini menyebabkan anak mampu menyerap segala sesuatu dari lingkungannya dengan sangat luar biasa. Sehingga fase ini sangat menentukan kualitas anak dimasa yang akan datang dan kesuksesan anak mengatasi konflik pada usia dini menentukan kesuksesan anak dalam kehidupan sosial di masa selanjutnya. Dengan demikian pendidikan karakter potensial untuk dibentuk sejak dini terkait masa keemasan anak.

Pendidikan karakter harus bersifat multilevel dan multi channel karena tidak mungkin hanya dilaksanakan oleh sekolah. Pendidikan dalam keluarga adalah Pendidikan utama dan pertama bagi anak, yang perannya tidak dapat digantikan oleh lembaga pendidikan manapun.

Pola asuh (Parenting style) adalah salah satu faktor yang secara signifikan turut membentuk karakter anak. Sebab pembentukan karakter perlu keteladanan, pembiasaan dan contoh nyata dalam setting kehidupan otentik dan tidak bisa dibentuk secara instan.

Oleh karena itu, Pendidikan karakter harus menjadi gerakan moral yang bersifat holistik, melibatkan berbagai pihak dan jalur, dan berlangsung dalam setting kehidupan alamiah. Namun yang harus dihindari jangan sampai tersesat menjadi suatu gerakan yang pada akhirnya hanya membentuk karakter peniru ulung yang berorientasi pada kepentingan sesaat,yang akan semakin merusak karakter dan martabat bangsa.

Pendidikan karakter tak ubahnya seperti mengukir diatas sebuah media, butuh kesabaran,ketelatenan dan komitmen dengan cara memberi sentuhan agar media tersebut memiliki value. Itulah sebabnya mengapa ukiran lebih sering bernilai dari pada harga media yang digunakan.

Nilai karakter juga tidak terlepas dari nilai agama dan nilai kultural yang berkembang di Indonesia. Kita tidak mungkin membangun karakter yang terlepas dari nilai agama dan nilai budaya kita sendiri. Pendidikan karakter merupakan kebutuhan yang sangat mendesak dan harus diberikan sedini mungkin dan dilakukan sejak sekarang serta menjadi fokus utama dan penting  dalam kehidupan sehari-hari baik sebagai individu maupun sosial. Dan sebaik-baiknya warisan yang diberikan bagi generasi penerus kita adalah Pendidikan karakter.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun