ayah,,,
kala mentari memanasi tubuh ini ku merasa kepanasan
kala hujan turun ku merasa kedinginan
beku tubuh ini, sesak dada meratapi kenyataan
ayah,,,
bilakah engkau kan mampu datang menemani disetiap langkahku lagi,
bilakah engkau kan mampu hadir dalam setiap tawa dan tangisku lagi,
betapa bahagianya ku.
tapi kini ayah,,,
engkau tlah lama terbujur kaku dalam tanah
engkau tlah lama meninggalkanku dan ibu
hanya sapa yang mampu ku ungkapkan tiap hari
love you ayah...
ditemani restu sang ibu
ku kan lanjutkan hidup ini demi mu' dan ibu...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H