Mohon tunggu...
Di Timur Fajar
Di Timur Fajar Mohon Tunggu... -

Titip salam dari pemilik lapak ini: Aku andaikan mereka dan mereka andaikan aku. Cobalah berempati: merasakan berada pada posisi mereka, maka akan banyak yang bisa kita mengerti dan pahami tentang mereka, tentang kesalahan mereka. Karena kenyataan tidak pernah salah. Tuhan menghadiahi kita akal, bahwa ada kausalitas dalam setiap persoalan. Maka pandai-pandailah menguraikannya." (Rahayu Winette) Jadilah diri sendiri namun tak ada salahnya Anda(i) coba berempati dalam posisi orang lain. (Di Timur Fajar)

Selanjutnya

Tutup

Healthy

161). Belum Tahu Judulnya

21 Mei 2011   20:46 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:22 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

[caption id="attachment_109575" align="aligncenter" width="270" caption="Goreslah! Selagi hasrat menulis kita segede pena ini (google gambar)"][/caption]

..Kota ini, Minggu 22 Mei jam 4 dini hari.

..Bangun dari gelisah tak bisa lanjutkan tidur, saya buka saja pc dan tak lain kompasiana jadi alamat saya kalau lagi buka dunia lain dari alam nyata.

. . Sekarang mau nulis apa? Yang benar mau nulis apa saja boleh. Tak ada syarat harus sebagus apa atau sebenar apa pikiran dan cara saya menulis. Tinggal klik publish, semuanya menguap dan munculdi jendela lain. Jadilah saya seorang penulis ntuk sebuah postingan yang baru jadi. Tinggal menunggu kalau ada pengunjung dan komentar yang masuk. Itu juga tak jadi soal. Di sini, di kotak kembara dunia maya ini, tak ada target syarat simpati penonton, eh pembaca;harus mencapai jumlah berapa untuk tidak membuat saya tersisih. Saya eksis dengan cara saya, kemampuan saya, sebaik atau seterbatas apalah itu. Admin blog social ini terlalu baik bagi saya untuk menjadi diri saya apa adanya.

..Seperti saat ini, tak perlu mengetuk pintu kost saya di kompasiana ini. Mau di tengah malam buta, dini hari, atau kapan saja; dipersilahkan saja masuk ke rumah bersama ini, cari kunci password lalu buka kamar sendiri yang sudah dikontrak, tanpa harus membangunkan admin sebagai pemilik rumah sehat(?) ini. Setelah di dalam, juga suka-suka saya. Tak tahu mau berbuat apa, semedi juga tak apa. Nunggu pangsit, eh wangsit; siapa tahu ciluuk baa di hadapan saya. Kalau lagi bete, keluar saja pergi ke kamar kost lain, bercanda lewat komentar atau menanggapi komentar yang sudah ada. Terserah, kalau ada yang menarik; membaca pikiran lain di lapak orang juga satu pilihan di tempat ini.

..Tapi, kalau tetap sumpek dalam kehampaan mau apa, keluar saja baik-baik dari situ. Klik tutup saja kotak magicnya,dan pergi lanjutkan tidur. Siapa tahu ngantuk sudah berbaik menunggu di balik guling sana, karena gelisahnya sudah dapatkan labuhan pelariannya, sementara.

..Ok, kompasiana. Saya tinggalkan dulu, eh sebentar, kenapa tidak saya postkan saja uneg-uneg ini. Jadikan sebuah tulisan? Ini yang ke berapa? Sudahyang ke-160. Banyak juga ya? Ah, muji-muji nih. Memang kenapa? Saya kan lagi membajak pikiran sendiri, siapa yang larang. Ah, sudahlah. Ntar si Cucak datang. Senang kalau bicara seperti ini, dia tak masuk campur. Ntar ngawur bicaranya. Atau jangan-jangan siCucaknya yang lagi bicara ini.

..Ah, sulit membedakan kalau yang bicara saya atau dia, karena boleh jadi saya itu sama dengan dia, terserah mau dibalik: dia itu saya. Sama.

..Ok, saya mau rehat. Salam.

..By : Di Timur Fajar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun