Mohon tunggu...
Di Timur Fajar
Di Timur Fajar Mohon Tunggu... -

Titip salam dari pemilik lapak ini: Aku andaikan mereka dan mereka andaikan aku. Cobalah berempati: merasakan berada pada posisi mereka, maka akan banyak yang bisa kita mengerti dan pahami tentang mereka, tentang kesalahan mereka. Karena kenyataan tidak pernah salah. Tuhan menghadiahi kita akal, bahwa ada kausalitas dalam setiap persoalan. Maka pandai-pandailah menguraikannya." (Rahayu Winette) Jadilah diri sendiri namun tak ada salahnya Anda(i) coba berempati dalam posisi orang lain. (Di Timur Fajar)

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

73). Realiksi : "Makin Dekat Makin Jauh"

17 November 2010   07:52 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:32 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_73367" align="aligncenter" width="300" caption="di tengah roda kehidupan (google gambar)"][/caption]

..Kerap aku dibayangi keprihatinan: kelak seperti apa setiap persoalan masa depan bisa kuhadapi kalau semua ikhtiar yang bisa kuupayakan tidak berbanding lurus dengan tingkat pemecahannya. Anak-anak makin besar, tanggung jawab dan persoalannya makin besar pula. Usia makin bertambah, bertambah pula romantika permasalahannya. Hidup makin kompleks, makin terperangah aku dibuatnya.

..Waktu itu masih ada waktu, di tengah jalan kupertanyakan kesiapanku. Di kala makin mendekat, aku makin khawatir menghitung waktu. Dan sekarang sudah di dekatku, tak punya waktu lagi untuk menghindar.

..Kenapa harus menghindar? Ini kan tanggung jawabku ! Di situlah alasannya! Kadang hidup tidak seindah warna yang kita khayalkan, kenyataan tidak sebagus yang kita rencanakan, terlebih persoalannya tidak secukup yang mampu kita rampungkan. Jadi mau apa lagi, maju kena mundur kena !

..Karena hidup berjalan terus ke depan: mengejarku, melewatiku; dan tidak jalan di tempat menungguku, atau kalau boleh mundur ke belakang, menjajariku.

..Kini aku tertinggal di belakang dan “terbelakang”.

..By : Rahayu Winnet

. . NB : Realiksi : realitas campur fiksi, maksudnya semoga ini cuma mimpi (hehe, mimpi benaran).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun