Terima kasih pak Akhbar seorang insinyur senior yang merelakan waktu bekerjanya demi mengikuti Kelas Inspirasi ini, semangat anda menyeberang pulau jauh jauh dari batam menuju surabaya untuk sebuah kegiatan nirlaba tidak akan bisa dilakukan oleh orang biasa.
Terima kasih mbak Tanti yang juga jauh jauh meninggalkan hiruk pikuk ibukota menerobos ratusan kilometer menuju surabaya juga untuk kegilaan ini.
Terima kasih juga mas Rusdi seorang pengembara kelas inspirasi yang sudah mengorbankan waktunya menjadi fotografer di banyak kota di indonesia dan juga jauh jauh datang dari kota kecil diujung timur pulau jawa, kemudian para relawan pengajar dari berbagai sudut kota surabaya ada mas Denny seorang pengusaha yang macak insinyur, mas Radit seorang video editor yang merangkap stand up comedian, mbak Maya seorang urban planner dan chef nasi goreng (saya baru tahu jika di dunia ini permainan the sims pun terinfluence dari pekerjaan mbak maya), lalu mbak Dina seorang jurnalis dan ibu rumah tangga muda, mbak Asput seorang dokter gigi yang punya mental baja walau dalam keadaan berduka tetap berdedikasi menjalankan tanggung jawabnya, luar biasa!
Deretan fotografer dan videografer handal ada mas Aan, mbak sarah dan mbak rafika yang berhasil mengambil foto foto yang terpampang di tulisan saya ini, juga adek terkecil kami dek ifa seorang pejuang kecil yang punya nyali besar yang juga merangkap koordinator rombel ini yang sudah bersedia dengan sepenuh hati mengatur jadwal kami semua, juga berjasa penuh merekam keceriaan dan kegilaan kami di kelas. Terima kasih banyak.
Dan tidak lupa duo fasilitator kece yang sudah sangat baik dan sabar memenuhi permintaan kami yang cerewet ini mbak Sita dan mbak Eva yang single tapi not available (ehem). Juga untuk jajaran Guru, Kepala Sekolah dan staff SDN Jajar Tunggal 1 yang merelakan sekolahnya untuk kami eksploitasi, terkhusus pak Joko Guru Penjas yang sudah bersedia sharing pengalaman dan memberi tips and trick untuk menghadapi murid muridnya.
Juga untuk rekan rekan saya di Bank Panin yang sudah merelakan kartu ATM, KK dan Buku Tabungannya untuk menjadi media pengajaran dan mohon maaf kalo belum saya kembalikan, dan tak lupa Bu Retno dosen kesayangan sewaktu saya kuliah yang berkenan meluangkan waktu untuk memberi saran, masukan dan berdiskusi dengan mantan mahasiswanya yang dulu lebih dikenal sebagai the most trouble maker dari pada seorang pengajar. Hehehehe. Makasih ya bu….
Dan mengutip kata kata pak Anies baswedan “mendidik adalah tanggung jawab setiap orang terdidik. Berarti juga, anak anak yang tidak terdidik di Republik ini adalah “dosa”setiap orang terdidik yang dimiliki di Republik ini, Anak-anak nusantara tidak berbeda. Mereka semua berpotensi. Mereka hanya dibedakaan oleh keadaan”Sekarang kembali ke masalah hati. Tergerakkah hati anda?
“Mari berhenti mengutuk kegelapan, mari mulai menyalakan lilin”
Akhir kata, tulisan ini saya dedikasikan untuk seluruh relawan Kelas Inpirasi di seluruh penjuru republik ini, terkhusus Kelas Inspirasi Surabaya, lebih khusus lagi Kelas Inspirasi Surabaya 4 dan paling khusus untuk rombel saya tercinta SDN Jajar Tunggal 1 surabaya. Terimakasih karena sudah memerdekakan terima kasih karena sudah menginspirasi dan terima kasih karna sudah memberi arti!
Semoga kita diberikan usia yang panjang agar bisa bertemu lagi di kesempatan yang berbeda, saya meyakini kemanapun kaki melangkah akhirnya hati jua yang menentukan. Sukses dimanapun kita berada Jaya dimanapun kita berpijak! JAYAMAHE!