Mohon tunggu...
Rizki Rahardiputra
Rizki Rahardiputra Mohon Tunggu... Desainer - Designer
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hello, aku Rizki Rahardiputra, kalian bisa memanggilku dengan nama Rizki. Aku seorang Desainer, lebih tepatnya UI Designer untuk salah satu startup. Sekarang juga saya sebagai freelance copywriter

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Game Berbau Kekerasan Semakin Luas, KPAI Minta Kominfo Blokir Game Online !

17 April 2024   16:33 Diperbarui: 17 April 2024   16:33 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi--Sejumlah anak sedang bermain game online di warung internet (Warnet) di kawasan Sukmajaya, Depok, Jawa Barat.(MI/ BARY FATHAHILAH)

KOMPASIANA-Banyak kasus kekerasan terhadap anak dan pelaku kekerasan tersebut mengaku terinspirasi dari game online.
 
Hal ini membuat Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) meminta pemerintah, khususnya Kementerian Informasi dan Komunikasi (Kominfo), bertindak tegas dan memblokir akses game yang terbukti berdampak buruk  anak-anak.
 
"Sudah seharusnya pemerintah dalam hal ini Kominfo segera bertindak, keluarkan regulasi untuk membatasi anak-anak menggunakan game online, terutama game online yang menjurus kekerasan dan seksualitas," ujar Komisioner KPAI Kawiyan  pada 17 April 2024

Komisioner KPAI menyampaikan, sudah banyak kasus yang timbul akibat game online yang menimpa anak-anak, mulai dari kasus pornografi anak, pembunuhan dan masih banyak lagi kasus  dampak  game online terhadap anak.
 
Kawiyan meminta Kementerian Informasi dan Komunikasi segera menerbitkan peraturan untuk mengatasi permasalahan tersebut.
 
"ominfo harus tegas, blokir atau batasi (game online). Selain itu, peran keluarga dan sekolah juga harus ditingkatkan. Orang tua harus ketat mengawasi anak-anak saat main game online. Banyak dampak negatif bagi anak-anak. Sekarang ini, banyak anak-anak kita berkata kasar, seperti mampus, sialan, karena kalah dan menang (ketika) bermain game online. Sunggu sangat berbahaya game online itu bagi anak-anak kita," tambahnya.
 
Tak hanya itu juga, KPAI juga mewajibkan perusahaan game online untuk bertanggung jawab atas dampak negatif yang ditimbulkan terhadap anak-anak saat memainkan game tersebut.
 
Namun dalam hal ini tidak hanya pemerintah  yang terlibat, peran orang tua juga sangat penting dalam memantau penggunaan gawai oleh anak-anaknya dan membatasi penggunaannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun