Mohon tunggu...
Rizki Rahardiputra
Rizki Rahardiputra Mohon Tunggu... Desainer - Designer
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hello, aku Rizki Rahardiputra, kalian bisa memanggilku dengan nama Rizki. Aku seorang Desainer, lebih tepatnya UI Designer untuk salah satu startup. Sekarang juga saya sebagai freelance copywriter

Selanjutnya

Tutup

Nature

Akhiri Era Eksploitasi Air Tanah, Solusi Teknologi Kreatif Tawarkan Terobosan Inovatif

13 Maret 2024   14:58 Diperbarui: 13 Maret 2024   15:03 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di tengah ancaman eksploitasi air tanah yang meningkat, Indonesia merespon dengan langkah-langkah inovatif yang menggabungkan teknologi canggih dan strategi berbasis lingkungan. Inisiatif kolaboratif antara pemerintah, pakar lingkungan, dan perusahaan teknologi menunjukkan komitmen untuk mengatasi krisis sumber daya air dengan langkah-langkah konkret. 

Dalam sebuah wawancara eksklusif, saya berkesempatan berbincang-bincang dengan Yuria Busra, salah satu pakar didunia Tech dan sering membahas solusi inovatif untuk mengatasi eksploitasi air tanah yang semakin meresahkan di Indonesia.

Yuria menyoroti pentingnya strategi dan inovasi terutama pemanfaatan teknologi dalam pengelolaan sumber daya air hingga menanggulangi eksploitasi iar tanah yang berlebihan.

"Penting untuk menggabungkan pendekatan tradisional dan teknologi modern. Sumber air harus dikelola secara berkelanjutan, dengan penerapan sistem monitoring canggih untuk memastikan efisiensi sehingga tercapai nya swasembada air." ujarnya saat ditemui di Senayan, Senin (11/03/2024).

Solusi yang diusulkan oleh Yuria dan tim  mencakup penerapan sistem pengelolaan air pintar di perkotaan dan desa, serta peningkatan infrastruktur distribusi air untuk mencapai swasembada air. Berikut detail langkah-langkah yang diusulkan Yuria dan tim Solusi Teknologi Kreatif:

Pemetaan Sumber Air

Identifikasi sumber-sumber air yang tersedia dan lakukan analisis untuk mengetahui kapasitas dan potensi mereka. Ini termasuk mempertimbangkan sumber air tanah, sungai, danau, serta sumber air lainnya.

Pengolahan dan Daur Ulang Air

Membangun fasilitas yang dapat mengolah air limbah sehingga bisa digunakan kembali, khususnya untuk keperluan non-konsumsi seperti irigasi atau industri.

Pengembangan Infrastruktur Penyimpanan

Membangun atau meningkatkan kapasitas waduk, aquifer dan embung. Ini akan membantu dalam menyimpan air saat musim hujan dan menggunakannya saat musim kemarau.

Peningkatan Efisiensi

Melakukan audit penggunaan air dan mendidik masyarakat tentang pentingnya penggunaan air dengan bijak. Penggunaan teknologi irigasi tetes, misalnya, dapat menghemat sejumlah besar air dalam sektor pertanian.

Konservasi Sumber Air

Perlindungan sumber air dari pencemaran dan degradasi adalah langkah kunci. Hal ini dapat dicapai melalui pembatasan pembuangan limbah industri dan domestik serta program reboisasi di daerah tangkapan air.

Kebijakan dan Regulasi yang Mendukung

Pengembangan kebijakan dan regulasi yang mendukung penggunaan air yang berkelanjutan, termasuk insentif untuk industri yang menggunakan teknologi hemat air.

Pendidikan dan Kesadaran Masyarakat

Melakukan kampanye tentang pentingnya konservasi air dan menjadikannya bagian dari kurikulum pendidikan (referensi bisa day 0 capetown).

Teknologi Inovatif

Penelitian dan penerapan teknologi inovatif, seperti teknologi penangkapan embun atau pemurnian air dengan energi matahari, dapat menjadi solusi alternatif di daerah-daerah tertentu.

Ia berharap juga dengan strategi yang ditawarkan dapat memberi positif dalam mengatasi kelangkaan air bersih di Indonesia.

"Dengan strategi dan inovasi ini, kami berharap dapat mengatasi kelangkaan air yang melanda di sebagian besar wilayah di Indonesia." tambahnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun