Mohon tunggu...
Rizki Rahardiputra
Rizki Rahardiputra Mohon Tunggu... Desainer - Designer
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hello, aku Rizki Rahardiputra, kalian bisa memanggilku dengan nama Rizki. Aku seorang Desainer, lebih tepatnya UI Designer untuk salah satu startup. Sekarang juga saya sebagai freelance copywriter

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Waspada! Ini Dampak Kebocoran Data Menyebabkan Banyak Masalah Besar

18 Juli 2023   16:27 Diperbarui: 18 Juli 2023   16:28 357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Nahel Abdul Hadi on Unsplash 

Menurut data dari perusahaan keamanan siber Surfshark, terdapat 1,04 juta akun di Indonesia yang mengalami kebocoran data pengguna pada kuartal kedua tahun 2022. Jumlah tersebut meningkat 143% menjadi 430,1 ribu akun dibandingkan dengan kuartal pertama tahun 2022 (kuartal ke - kuartal/qtq).

Surfshark menemukan bahwa tiga akun dibobol setiap menit di Indonesia dari Januari hingga Maret 2022. Pada periode April hingga Juni 2022, jumlahnya meningkat menjadi delapan akun per menit.

Jika melihat trennya, jumlah akun yang mengalami pembobolan data di Indonesia berfluktuasi sejak kuartal pertama 2020. Puncaknya dicapai pada kuartal kedua tahun 2020 ketika peretas meretas 39,6 juta akun di negara tersebut.

Data dari Surfshark
Data dari Surfshark
Di Indonesia, jumlah akun yang bocor datanya turun menjadi 669,4 ribu pada kuartal II 2021. Namun pada kuartal III 2021, jumlahnya kembali naik.

Sejak akhir tahun 2021 hingga tiga bulan pertama tahun 2022, jumlah kasus pelanggaran data di Indonesia kembali menurun, namun kembali meningkat pada kuartal kedua tahun 2022, seperti yang terlihat pada grafik.

Sebanyak 2,3 miliar akun telah disusupi di seluruh dunia sejak awal tahun 2020. Hingga 5,1 miliar akun telah diretas sejak 2004.

Namun baru-baru ini, data Dukcapil Kemendagri diduga bocor juga. Data sebanyak 337 juta jiwa di Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pendaftaran Penduduk (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) diduga telah bocor dan dijual di forum peretasan online BreachForums.

Pendiri Ethical Hacker Indonesia Teguh Aprianto mengungkapkan bocoran tersebut di media sosial pada Minggu (16/07). Ia menjelaskan informasi yang dipastikan bocor antara lain Nama, Nomor Induk Kependudukan (NIK), Nomor Kartu Keluarga (KK), Tanggal Lahir, Alamat, Nama Ayah, Nama Ibu, NIK Ibu, Nomor Akte Kelahiran, Nomor Nikah sertifikat. milik . dan lainnya.

https://twitter.com/secgron/status/1680534787432259587?s=20 
https://twitter.com/secgron/status/1680534787432259587?s=20 
Sebelumnya pada 5 Juli lalu, Teguh juga mengungkap kebocoran 34 juta data paspor. Seperti halnya data Dukcapil, data paspor yang meliputi nomor paspor, nama lengkap, tanggal lahir dan jenis kelamin juga dipertukarkan.

Dampak Kebocoran Data

Kebocoran data ini menjadi masalah yang semakin sering terjadi di era digital ini. Dampak kebocoran data dapat berdampak serius pada individu dan perusahaan. Berikut adalah beberapa dampak kebocoran data:

Identitas Tercuri

Salah satu dampak paling serius dari kebocoran data adalah pencurian identitas. Pencuri identitas dapat menggunakan informasi pribadi yang dicuri untuk membuka rekening bank atau mengajukan pinjaman di nama orang lain. Hal ini dapat merusak reputasi dan keuangan korban. Bahkan, jika si pencuri mendapatkan data lengkap berupa NIK, KK hingga mengetaui nomor keluarga terdekat beserta nama keluarga terdekat, itu bisa berdampak krusial.

Keuangan Terkena Dampak

Jika informasi keuangan bocor, maka seseorang dapat kehilangan uang atau bahkan menjadi korban kejahatan keuangan yang lebih serius. Pencuri identitas dapat menggunakan informasi kartu kredit atau nomor rekening bank untuk membeli barang atau jasa atau bahkan menguras rekening bank. Bahkan ada berita juga yang memberitakan uang dari nasabah terkuras habis direkening, namun ketika melaporkan kepada bank tidak ada tanggapan yang serius.

Reputasi Perusahaan Terancam

Jika data pelanggan bocor dari perusahaan, maka reputasi perusahaan bisa rusak. Kebocoran data dapat menyebabkan kehilangan kepercayaan pelanggan dan kerugian finansial yang signifikan. Ini berbahaya sekali jika dari perusahaan tersebut memiliki klien yang banyak dan klien tersebut terkenal secara publi

Kerugian Secara Pribadi

Kebocoran data dapat membawa dampak psikologis pada individu yang terkena dampak. Hal ini dapat menyebabkan stres, cemas, dan kekhawatiran. Selain itu, individu mungkin harus menghabiskan waktu dan uang untuk memulihkan akun mereka dan mencegah kejahatan keuangan. Banyak juga orang terkena sakit mental hingga akhirnya bunuh diri dikarenakan dampak dari diretasnya atau kebocoran akun tersebut

Tindakan Pencegahan

Untuk mencegah kebocoran data, penting untuk mengambil tindakan pencegahan. Beberapa tindakan pencegahan yang dapat dilakukan adalah:

- Memperkuat kata sandi atau merubah sandi secara berkala
- Menghindari berbagi informasi pribadi secara online terutama yang membutuhkan akses secara personal
- Menggunakan layanan keamanan siber yang sudah dipercaya banyak pengguna
- Memperbarui perangkat lunak secara teratur, dengan memperbarui ini dapat meningkatkan keamanan data

Jika Anda telah menjadi korban kebocoran data, segera hubungi penyedia layanan keamanan siber atau otoritas yang relevan untuk mengambil tindakan yang diperlukan. Supaya dengan cepat dapat diatasi oleh pihak terkait

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun