Menurut data dari perusahaan keamanan siber Surfshark, terdapat 1,04 juta akun di Indonesia yang mengalami kebocoran data pengguna pada kuartal kedua tahun 2022. Jumlah tersebut meningkat 143% menjadi 430,1 ribu akun dibandingkan dengan kuartal pertama tahun 2022 (kuartal ke - kuartal/qtq).
Surfshark menemukan bahwa tiga akun dibobol setiap menit di Indonesia dari Januari hingga Maret 2022. Pada periode April hingga Juni 2022, jumlahnya meningkat menjadi delapan akun per menit.
Jika melihat trennya, jumlah akun yang mengalami pembobolan data di Indonesia berfluktuasi sejak kuartal pertama 2020. Puncaknya dicapai pada kuartal kedua tahun 2020 ketika peretas meretas 39,6 juta akun di negara tersebut.
Di Indonesia, jumlah akun yang bocor datanya turun menjadi 669,4 ribu pada kuartal II 2021. Namun pada kuartal III 2021, jumlahnya kembali naik.
Sejak akhir tahun 2021 hingga tiga bulan pertama tahun 2022, jumlah kasus pelanggaran data di Indonesia kembali menurun, namun kembali meningkat pada kuartal kedua tahun 2022, seperti yang terlihat pada grafik.
Sebanyak 2,3 miliar akun telah disusupi di seluruh dunia sejak awal tahun 2020. Hingga 5,1 miliar akun telah diretas sejak 2004.
Namun baru-baru ini, data Dukcapil Kemendagri diduga bocor juga. Data sebanyak 337 juta jiwa di Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pendaftaran Penduduk (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) diduga telah bocor dan dijual di forum peretasan online BreachForums.
Pendiri Ethical Hacker Indonesia Teguh Aprianto mengungkapkan bocoran tersebut di media sosial pada Minggu (16/07). Ia menjelaskan informasi yang dipastikan bocor antara lain Nama, Nomor Induk Kependudukan (NIK), Nomor Kartu Keluarga (KK), Tanggal Lahir, Alamat, Nama Ayah, Nama Ibu, NIK Ibu, Nomor Akte Kelahiran, Nomor Nikah sertifikat. milik . dan lainnya.
Sebelumnya pada 5 Juli lalu, Teguh juga mengungkap kebocoran 34 juta data paspor. Seperti halnya data Dukcapil, data paspor yang meliputi nomor paspor, nama lengkap, tanggal lahir dan jenis kelamin juga dipertukarkan.
Dampak Kebocoran Data