...Sebab kehidupan tidak berjalan mundur, pun tidak tenggelam dimasa lampau...
Kata-kata Khalil Gibran diatas bercerita tentang kehidupan yang kedepan, bukan berjalan kebelakang. Inilah juga yang berusaha diungkapkan Richard Linklater dalam film terbaru dan 'tergila' miliknya yang mendombrak sejarah perfilman dunia, Boyhood.
Film drama keluarga ini, sepintas tak ada yang beda. Hampir sama dengan film-film keluarga keluaran hollywod. Tapi tunggu hingga akhirnya anda sadar, bahwa film ini telah diproduksi selama 12 tahun dengan pemain yang sama.
Saya belum pernah menemukan satu sutradara di dunia yang segila Richard Linklater. Tapi dia melakukannya dengan sabar dan menakjubkan.
Nama Richard Linklater mungkin belum setenar Steven Spielberg, James Cameron, Woody Allen atau Christoper Nolan. Film yang ia produksi pun masih belum sebanyak bahkan jika dibandingkan dengan Peter Jackson.
Sepanjang karirnya di dunia film, Richard baru memproduksi empat film yang menarik perhatian dunia.
Film pertama yang melambungkan namanya adalah Before Sunrise (1995) lalu muncul sekuelnya di 2004, Before Sunset. Dua film ini berhasil menjadi nominasi di Oscar walau bukan sebagai pemenang. Satu lagi filmnya di 2013 lalu adalah Before Midnight.
Soal rating masing-masing filmnya, tak usah diragukan. Dia tak pernah membuat satu karya tanpa banjir pujian.
Begitu pula di tahun ini, Richard Linklater hadir dengan membawa satu sejarah dan rekor baru dalam dunia perfilman. Boyhood bisa dikatakan sebagai karya masterpiece miliknya.
Rating Boyhood di Internet Movie Database (IMDb) 8,4 dari 389 orang yang melakukan review. Rating ini sangat tinggi untuk satu film drama tentang keluarga.
Penghargaan yang diterima sudah sangat banyak. Sebut saja yang ia jadi pemenang di Austin Film Critics Association, Berlin International Film Festival, Chicago Film Critics Association Awards, Cannes Film Festival dan banyak lagi.
Film ini juga menjadi nominasi di Golden Globe 2015 mendatang untuk kategori Best Director dan Best Screenplay. Kita semua tahu, Golden Globe adalah pintu masuk untuk Oscar. Pastinya film ini akan menjadi salah satu yang diperhitungkan.
***
Boyhood sendiri bercerita tentang seorang anak laki-laki bernama Mason (Ellar Coltrane) yang hidup bersama ibunya (Patricia Arquette) dan kakak perempuannya, Samantha (Lorelei Linklater). Ayah Mason yang diperankan oleh Elijah Smith bernama Tommy hidup terpisah.
Cerita film ini dimulai saat usia Mason 7 tahun hingga usianya menginjak 18 tahun. Tak satupun ada pemeran pengganti di dalam film ini. Mulai dari Mason, Samantha, Ibunya, Ayahnya bahkan neneknya adalah orang yang sama saat pertama kali pengambilan gambar 12 tahun yang lalu.
Mason kecil digambarkan seperti anak-anak Amerika pada umumnya, lincah, imajinatif dan cerewet. Begitu pula dengan saudara perempuannya, Samantha.
Namun waktu selalu menuju satu fase hidup yang baru. Mason yang awalnya aktif berubah menjadi satu sosok yang tak banyak bicara. Begitu pula dengan Samantha. Ia lambat laun tumbuh menjadi gadis dewasa dan mengenal dunia percintaan.
Pertumbuhan Mason dalam film ini digambarkan sangat apik. Mulai dari bagaimana seorang anak lelaki mencintai video game, masturbasi hingga memasuki dunia sex yang lebih nyata.
Cara Mason dan Samantha melihat kehidupan tak jauh berbeda dengan kisah hidup kedua orang tuanya. Keduanya menyaksikan bagaimana satu keluarga hancur dan bertahan hidup. Setelah memutuskan pisah dengan Tommy, Ibu Mason memutar otak agar tetap hidup.
Awalnya dia memutuskan pindah dari rumah lamanya dan melanjutkan kuliah. Dia kemudian menikah dengan dosennya di kampus dan hidup serumah dengan anak-anaknya. Suami barunya itu juga punya anak yang seumuran dengan Mason dan Samantha.
Keluarga baru ini hidup dengan normal, hingga dalam satu fase kehidupan, semua berubah. Ayah tiri Mason menjadi diktator dan sering menyiksa ibunya. Dia pun pergi dan meninggalkan rumah itu tanpa persiapan. Mason dan Samantha kecewa karena tak mampu membawa kedua saudara tirinya.
Tiga orang ini kemudian terbiasa dengan berpindah-pindah rumah. Ibunya pun beberapa kali menikah lagi namun kemudian kembali bercerai. Sementara Tommy, sejak cerai tetap berjuang mencari pekerjaan dan kemudian menikah lagi hingga punya satu anak.
Film ini juga memperlihatkan kita bagaimana orang-orang Amerika memberi pemahaman sex untuk anak-anaknya. Seperti yang dilakukan Tommy kepada Samantha saat usianya menginjak 17 tahun. Tommy berpesan dua hal kepada Samantha.
Pertama, jangan pernah melakukan hubungan badan sebelum usia 17 tahun. Kedua, kalau pun harus berhubungan badan, pakailah kondom.
Pesan ini diberikan Tommy bercermin dari kehidupannya. Ia melahirkan Samantha pertama kali saat usianya masih kurang dari 17 tahun. Keluarganya pun berantakan karena tanpa persiapan. Ia berharap kejadian itu tak menimpa anak-anaknya kelak.
Sementara Mason diberi keleluasaan untuk mengenal perempuan. Ayahnya selalu memancingnya agar bercerita tentang sosok perempuan yang ia dambakan. Sudah berapa kali ciuman hingga berhubungan badan. Namun tetap Tommy berharap Mason tak menjadi seperti dirinya.
Boyhood juga mengingatkan kita akan sejarah dunia. Mulai dari sejarah tehnologi, lagu, terorisme hingga pemilihan presiden.
Difilm ini kita akan melihat game apa yang sedang hits saat Mason kecil hingga akhirnya Apple menjadi penguasa teknologi. Begitu pula soal kejayaan George W Bush sebegai presiden dan bagaimana Obama menjadi penguasa baru di Amerika.
Sekali lagi saya katakan, Richard Linklater dalam Boyhood mampu menyajikan momen-momen tak terlupakan dalam setiap tahunnya. Kita bisa melihat bagaimana Mason kecil yang polos dan lucu berubah menjadi Mason dewasa yang acuh dan brewokan.
Bagaimana seorang ibu yang membesarkan harus ditinggal pergi oleh anak-anaknya yang mulai beranjak dewasa. Kepedihan dan kebimbangan hingga ketakutan masa tua tergambar jelas dalam film berdurasi dua jam lebih ini. Keren dan layak tonton...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H