Di dunia Heptapod, waktu bisa dianggap lebih sebagai dimensi keempat yang tidak terikat oleh pengertian linear yang biasa kita gunakan.
Dalam pengertian ini, film Arrival menantang kita untuk mempertimbangkan kemungkinan bahwa waktu bukan hanya urutan kejadian, tetapi bisa menjadi pengalaman yang bisa dipahami dalam banyak cara berbeda.
3. Kehidupan, Keputusan, dan Takdir: Filosofi Eksistensial
Dalam banyak hal, Arrival juga berbicara tentang eksistensialisme---khususnya konsep takdir dan pilihan dalam hidup.
Setelah mengetahui masa depan yang akan datang, Louise harus memutuskan apakah ia akan menerima takdirnya---kehilangan yang tak terhindarkan dalam kehidupannya---atau apakah ia akan mencoba mengubahnya.
Namun, di dalam bahasa Heptapod, pertanyaan tentang takdir menjadi lebih kabur, karena masa depan dan masa lalu tidak terpisah.
Ini mendorong audiens untuk merenungkan apakah kita memiliki kendali atas hidup kita, atau apakah kita justru harus menerima kenyataan yang sudah pasti terjadi, meski dengan segala kesedihan yang mungkin datang.
Ini adalah konflik batin yang sangat manusiawi: Apakah kita harus memilih, atau apakah kita hanya bisa menerima takdir yang sudah digariskan?
4. Hubungan Manusia dan Alien: Metafora Komunikasi dan Pemahaman Antarbudaya
Film ini juga berfokus pada tema pemahaman antarbudaya---dalam hal ini, komunikasi antara manusia dan makhluk asing.
Menggunakan bahasa sebagai jembatan untuk memahami yang lain, Arrival menggambarkan pentingnya empati dan keinginan untuk memahami, bahkan di tengah ketidakpastian dan ketakutan.