Mohon tunggu...
Tino Rahardian
Tino Rahardian Mohon Tunggu... Jurnalis - Pegiat Sosial⎮Penulis⎮Peneliti

Masa muda aktif menggulingkan pemerintahan kapitalis-militeristik orde baru Soeharto. Bahagia sbg suami dgn tiga anak. Lulusan Terbaik Cumlaude Magister Adm. Publik Universitas Nasional. Secangkir kopi dan mendaki gunung. Fav quote: Jika takdir menghendakimu kalah, berikanlah dia perlawanan yang terbaik [William McFee].

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Heboh! Fluktuasi Nilai Tukar Rupiah terhadap Dollar AS, Google Error?

1 Februari 2025   19:07 Diperbarui: 1 Februari 2025   19:07 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkapan layar google yang memperlihatkan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS (Foto: google.com)

Sabtu, 1 Februari 2025 sekira pukul 08.55 WIB laman google menampilkan nilai tukar dollar AS terhadap rupiah yang anjlok sampai menyentuh angka Rp8.170,65.

Penulis menelusurinya dengan membuka laman resmi Bank Indonesia. Hasilnya: Kurs jual adalah Rp16.340,30 per 1 Dolar AS dan Rp16.177,70 untuk kurs beli.

Pada tanggal 1 Februari 2025, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat menunjukkan tren pelemahan. Situasi ini sudah terjadi selama sepekan. 

Data terbaru mencatat bahwa nilai tukar rupiah ditutup pada level Rp16.340 per USD, mengalami penurunan sebesar 0,82% dari Rp16.172 per USD di awal pekan. 

Selain itu, Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia juga mencatat penurunan sebesar 0,69% ke Rp16.312 per USD.

Pergerakan nilai tukar ini dipengaruhi oleh berbagai faktor baik domestik maupun internasional, seperti kebijakan moneter, inflasi, stabilitas politik, serta dinamika ekonomi global.

Pada awal 2025, nilai tukar USD/IDR menunjukkan volatilitas yang signifikan, mencerminkan ketidakpastian ekonomi yang masih berlanjut.

Kondisi Pasar dan Penyebab Pelemahan

Pelemahan ini tidak hanya terjadi pada rupiah, tetapi juga dialami oleh banyak mata uang di Asia lainnya. 

Misalnya, ringgit Malaysia melemah hingga 1,21 persen, dan won Korea Selatan melemah 0,57 persen.

Faktor-faktor yang mempengaruhi fluktuasi nilai tukar ini antara lain:

1. Kebijakan Moneter The Fed

Seiring dengan kebijakan moneter yang lebih ketat dari The Federal Reserve, penguatan dollar AS berimbas pada banyak mata uang negara berkembang, termasuk Rupiah. 

Naiknya suku bunga di AS meningkatkan daya tarik aset dalam dolar, memicu aliran modal keluar dari pasar negara berkembang, termasuk Indonesia.

2. Kinerja Ekonomi Indonesia

Secara makro, Indonesia terus mencatatkan pertumbuhan ekonomi positif meski ada tantangan global. Situasi ini menarik untuk dipelajari lebih lanjut.

Laporan Bank Indonesia menunjukkan bahwa meskipun ada peningkatan cadangan devisa, defisit transaksi berjalan masih menjadi salah satu tantangan bagi stabilitas Rupiah. 

Penguatan ekspor Indonesia, terutama dari sektor komoditas, menjadi faktor positif yang bisa mendukung stabilitas Rupiah.

3. Kondisi Geopolitik Global

Ketegangan geopolitik, terutama yang melibatkan negara besar seperti China, Rusia, dan AS, juga mempengaruhi sentimen pasar global, yang pada gilirannya berdampak pada volatilitas nilai tukar. 

Ketidakpastian ini sering kali mendorong investor untuk beralih ke aset safe haven seperti USD.

4. Inflasi Domestik

Inflasi Indonesia, meskipun terkendali di bawah target Bank Indonesia (sekitar 3-5%), tetap memberikan tekanan pada daya beli domestik. Jika inflasi domestik lebih tinggi dari negara mitra dagang utama Indonesia, hal ini bisa menekan nilai tukar Rupiah.

Prediksi Nilai Tukar USD/IDR ke Depan

Melihat tren saat ini dan faktor-faktor yang mempengaruhi nilai tukar, prediksi untuk beberapa bulan ke depan menunjukkan bahwa jika inflasi tetap tinggi dan suku bunga tidak dinaikkan secara signifikan oleh Bank Indonesia, maka nilai tukar rupiah kemungkinan akan terus melemah. 

Namun, jika ada langkah-langkah kebijakan moneter yang tepat untuk menstabilkan inflasi dan menarik investasi asing, ada kemungkinan pemulihan nilai tukar.

Secara rinci prediksi tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

Proyeksi Jangka Pendek (2025): Mengingat tekanan global dari kebijakan moneter AS dan ketidakpastian politik internasional, banyak analis memprediksi bahwa nilai tukar USD/IDR mungkin akan tetap berada di kisaran Rp15.500 - Rp16.500 selama kuartal pertama 2025.

Namun, jika The Fed kembali mengubah arah kebijakan suku bunga atau jika ada pemulihan ekonomi global yang signifikan, kita mungkin melihat pelemahan sedikit pada dolar yang akan menguntungkan Rupiah.

Proyeksi Jangka Menengah (2025 - 2026): Dalam jangka menengah, jika Indonesia mampu menjaga kestabilan ekonomi domestik, memperkuat sektor-sektor non-komoditas, serta menjaga kestabilan politik, Rupiah dapat menguat sedikit terhadap USD, meskipun ketergantungan terhadap kondisi ekonomi global tetap signifikan.

Dolar mungkin akan kembali menguat jika ada ketegangan geopolitik atau kebijakan moneter AS yang lebih agresif.

Kesimpulan

Pada tahun 2025, meskipun ada potensi penguatan Rupiah di tengah stabilitas ekonomi domestik, volatilitas global dan kebijakan moneter AS masih menjadi faktor utama yang dapat mengubah arah nilai tukar USD/IDR.

Investor dan pelaku pasar perlu terus memantau perkembangan kebijakan AS dan situasi global untuk memahami pergerakan nilai tukar ini.

Namun, dalam jangka panjang, dengan pengelolaan ekonomi yang hati-hati dan peningkatan diversifikasi sektor, Indonesia bisa mencapai kestabilan yang lebih baik terhadap dolar.*

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun