Mohon tunggu...
Tino Rahardian
Tino Rahardian Mohon Tunggu... Jurnalis - Pegiat Sosial⎮Penulis⎮Peneliti

Masa muda aktif menggulingkan pemerintahan kapitalis-militeristik orde baru Soeharto. Bahagia sbg suami dgn tiga anak. Lulusan Terbaik Cumlaude Magister Adm. Publik Universitas Nasional. Secangkir kopi dan mendaki gunung. Fav quote: Jika takdir menghendakimu kalah, berikanlah dia perlawanan yang terbaik [William McFee].

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Polo Berkuda: Mitos tentang Keistimewaan Kelas Bangsawan

1 Februari 2025   16:49 Diperbarui: 1 Februari 2025   16:49 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Permainan Polo di Persia. (Foto: en.wikipedia.org via historia.org)

Secara keseluruhan, perubahan dalam cara klub-klub polo beroperasi, serta semakin terbukanya kesempatan bagi berbagai kalangan, telah mengubah wajah olahraga ini.

Dalam banyak kasus, asosiasi polo internasional juga berkomitmen untuk mengurangi biaya dan meningkatkan keterlibatan dari negara-negara yang sebelumnya tidak memiliki tradisi polo kuat.

Salah satu inisiatif yang berkembang adalah penciptaan turnamen untuk pemula dan amatir, yang membuka kesempatan bagi orang-orang dari berbagai latar belakang untuk belajar dan bersaing.

Sebagai contoh, dalam laporan oleh World Polo Foundation pada 2022, sekitar 40 persen pemain polo yang berkompetisi dalam turnamen tingkat pemula berasal dari negara-negara berkembang, yang sebelumnya tidak banyak terwakili dalam dunia polo.

Ini menunjukkan bahwa polo berkuda semakin diterima dan diminati oleh beragam kalangan.

Polo Berkuda untuk Semua

Meski awalnya memang melibatkan kalangan bangsawan dan Kerajaan, namun pandangan yang menyatakan bahwa polo hanya untuk kalangan bangsawan kini semakin usang.

Melalui perubahan dalam struktur organisasi, peluang beasiswa, dan popularitas yang berkembang di kalangan masyarakat umum, polo berkuda telah membuka pintu untuk siapa saja yang ingin berpartisipasi dalam olahraga ini, terlepas dari latar belakang sosial ekonomi mereka.

Hal ini menggambarkan betapa dinamisnya dunia polo dan bagaimana olahraga ini kini lebih inklusif.

Realitas polo berkuda ini idealnya harus dikembangkan dengan tepat, agar dapat menghapus stereotip elitis dan membuka lebih banyak peluang bagi mereka yang memiliki bakat dan minat, namun tidak datang dari latar belakang bangsawan atau kaya.

Dengan artikel ini, diharapkan pembaca dapat lebih memahami bahwa polo berkuda bukanlah olahraga yang hanya diperuntukkan bagi kalangan tertentu, tetapi juga merupakan olahraga yang dapat diakses oleh semua orang.*

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun