Ini bukan nama seorang Raja pendiri Biara Lagabote Utstein di tahun 1200. Pun bukan nama merk beras yang pernah heboh di era anak-anak Gen X, Maknyus.
Magnus Carlsen, lahir 30 November 1990. Dialah Sang Raja catur dunia era milenial. Pemuda Nordik dari semenanjung bagian utara Eropa, Norwegia. Sebuah negeri monarki-konstitusional, yang bersama Denmark dan Swedia menjadi negara utama di Skandinavia.
Norwegia, negara dengan populasi sekira 5 juta jiwa, setara provinsi NTT atau Sumatera Barat, sesungguhnya tak memiliki tradisi melahirkan pecatur-pecatur elite.Â
Berbeda dengan Rusia, Perancis, Spanyol atau Amerika Serikat. Tetapi tidak untuk Carlsen, dia adalah pengecualian.
***
Di usianya yang baru 13 tahun 148 hari, dia sudah mentahbiskan dirinya sebagai Grand Master. Pada usia 19 tahun 32 hari, setelah memaksa Vladimir Kramnik bertekuk-lutut dilangkah ke-43, Carlsen menempatkan dirinya sebagai pecatur peringkat pertama dunia. Termuda disepanjang sejarah permainan catur.
Tak berhenti sampai disitu, di usia 23 tahun, Carlsen mendapuk dirinya sebagai juara dunia catur termuda. Sebelumnya rekor tersebut adalah milik Mikhail Nekhemievich Tal [Juara Dunia 1960 di usia 23 tahun] dan Garry Kimovich Kasparov [Juara Dunia 1985 di usia 22 tahun].
Carlsen dikenal karena kemampuannya untuk beradaptasi dan bereksperimen dengan strategi baru. Ia sering kali mengejutkan lawan-lawannya dengan pendekatan yang tidak konvensional.
Misalnya, dalam Piala Dunia Catur 2023, Carlsen berhasil mengalahkan Rameshbabu Praggnanandhaa melalui permainan yang tidak terduga, menunjukkan bahwa ia tidak hanya bermain untuk menang, tetapi juga untuk memperkaya pengalaman catur secara keseluruhan.
Pendekatan ini menjadikan setiap pertandingan sebagai laboratorium strategi, di mana Carlsen tidak hanya mencari kemenangan tetapi juga eksplorasi intelektual.
***
Konon, Carlsen yang dijuluki 'Mozart-nya catur' dikarenakan mampu menghafal puluhan hingga ratusan partai klasik. Artinya, dia sangat intim dengan duel catur di abad ke-16. Sebut saja nama Ruy Lopez de Segura, yang namanya diabadikan menjadi salah satu nama pembukaan [opening].
Luis Ramirez de Lucena atau Francois-Andre Philidor yang terkenal dengan teori 'Babak Akhir' [end game]. Gaya Pembukaan [opening] Philidor begitu terkenal di era klasik sampai hari ini.
Kemampuan menghafal bermacam langkah di babak pembukaan [opening], babak tengah [middle game], babak akhir [end game], kombinasi, taktik, pada akhirnya memberikan sumbangsih besar dalam kemenangan permainan catur.Â
Maka, tak sedikit pecatur memiliki IQ [intelligence quotient] diatas rata-rata normal manusia [100-120].
Sebut saja Kasparov pemilik IQ 194. Bobby Fischer 187. Judith Polgar 170 [pecatur wanita pertama asal Hungaria yang pernah mengalahkan Kasparov dan meraih gelar GM diusia 15 tahun 120 hari].
Jadi, Anda bisa bayangkan, komputer Deep Blue pada tahun 1996 sanggup menganalisa 200 juta langkah dalam tempo singkat. Bahkan, komputer Deep Junior yang dikalahkan Kasparov di tahun 2003, memiliki kemampuan mengkalkulasi 3 juta langkah per detik.
***
Proses pencapaian pecatur dunia memang tak mudah. Untuk bisa mencapai posisi Grand Master saja, setidaknya seorang pecatur normal membutuhkan waktu pembelajaran secara tekun tanpa henti 3 jam per hari selama 10 tahun. 3.650 hari. 10.950 jam.
Carlsen mulai belajar catur di usia 5 tahun. Mencapai GM di usia 13 tahun. Hanya butuh 8 tahun. Lebih cepat 2 tahun dari waktu normal. Itulah sebabnya, Kasparov pada tahun 2009, bersedia menjadi guru bagi Carlsen selama 1 tahun penuh.
Usia Carlsen kala itu genap 19 tahun. Pemilik elo rating 2882. Ini merupakan elo rating tertinggi yang pernah dicapai oleh seorang pemain catur di dunia manapun.
"If you want to get to the top, there's always the risk that it will isolate you from other people", begitu kira-kira isi curahan hati Carlsen.
Ya...Segala risiko kehilangan masa-masa remaja dan terisolasi dari manusia lain mungkin itulah jalan sunyi yang harus ditempuh seorang komponis catur dunia, Sven Magnus Oen Carlsen.
***
Magnus Carlsen adalah lebih dari sekadar juara dunia; ia adalah inovator yang telah mengguncang paradigma dalam dunia catur.
Dengan kecerdasan luar biasa, pendekatan strategis yang unik, serta kesadaran akan tantangan mental yang dihadapinya, Carlsen menunjukkan bahwa catur adalah seni yang terus berkembang.
Melalui perjalanan hidupnya, ia mengajak kita semua untuk melihat lebih dalam ke dalam permainan ini---sebuah refleksi dari kehidupan itu sendiri.
Bagaimana, apakah Anda berminat belajar catur? Meninggikan IQ? Atau tetap asyik meratapi kelamnya kehidupan?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI