Kunjungan Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, ke Malaysia baru-baru ini menjadi salah satu momen penting dalam hubungan bilateral kedua negara.
Dalam rangka memperkuat kerjasama strategis, Prabowo menyampaikan sejumlah pernyataan yang menegaskan arah kebijakan luar negeri Indonesia di ASEAN dan global.
Di tengah dinamika politik dan ekonomi kawasan yang semakin kompleks, kunjungan ini menggambarkan pentingnya Indonesia dan Malaysia sebagai dua kekuatan utama di Asia Tenggara yang saling mendukung dalam berbagai aspek.
Berikut adalah lima pernyataan penting Presiden Prabowo yang patut dicermati dalam konteks hubungan Indonesia-Malaysia.
1. Memperkuat Hubungan 'Khusus' Indonesia-Malaysia
Pada awal pertemuan, Presiden Prabowo menegaskan bahwa hubungan Indonesia-Malaysia merupakan salah satu kemitraan yang strategis dan memiliki potensi besar untuk berkembang.
"Indonesia dan Malaysia adalah dua negara yang memiliki ikatan sejarah, budaya, dan ekonomi yang sangat kuat. Kita harus memanfaatkan potensi ini untuk saling menguntungkan," ujar Prabowo.
Pernyataan ini menunjukkan bahwa hubungan kedua negara tidak hanya bersifat seremonial, tetapi memiliki dimensi mendalam yang bisa terus diperkuat, khususnya di sektor ekonomi dan perdagangan.
Penting untuk dicatat bahwa Indonesia dan Malaysia adalah dua negara besar di ASEAN yang memiliki banyak kesamaan dalam hal budaya, bahasa, dan sejarah.
Mengingat latar belakang ini, Prabowo menekankan bahwa kolaborasi yang lebih erat dalam berbagai bidang bisa menghasilkan sinergi yang saling menguntungkan.
"Harus ada hubungan khusus antara Malaysia dan Indonesia," tegas Presiden Prabowo (Basyari, Iqbal: 2025).
2. Penguatan Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan
Salah satu fokus utama dalam kunjungan ini adalah meningkatkan kerja sama ekonomi. Prabowo menyampaikan, "Indonesia dan Malaysia harus memanfaatkan potensi besar yang ada untuk saling meningkatkan perdagangan dan investasi."
Dalam pernyataan ini, Presiden menyoroti pentingnya meningkatkan volume perdagangan bilateral, yang selama ini belum mencapai angka maksimal.
Ia juga menekankan bahwa kedua negara harus bekerja sama dalam memajukan industri strategis, seperti minyak kelapa sawit, pertanian, dan manufaktur.
Melihat potensi pasar di kedua negara, Prabowo mengajak sektor swasta di Indonesia dan Malaysia untuk lebih aktif dalam memperluas peluang bisnis yang ada, serta menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif di kedua negara.
Ini mencerminkan bahwa Indonesia dan Malaysia ingin mengambil peran lebih besar dalam rantai pasokan global, terutama di kawasan Asia Tenggara.
3. Stabilitas Keamanan Kawasan sebagai Prioritas
Dalam konteks politik dan keamanan regional, Prabowo menggarisbawahi pentingnya stabilitas di Asia Tenggara.
"Kita harus terus bekerja sama untuk menjaga stabilitas kawasan. Baik Indonesia maupun Malaysia memiliki kepentingan yang sama dalam menjaga kedamaian dan keamanan di wilayah ini," ujar Presiden.
Pernyataan ini menggambarkan bahwa Indonesia dan Malaysia menyadari pentingnya hubungan yang saling mendukung dalam menjaga stabilitas kawasan, yang menghadapi berbagai tantangan, seperti ketegangan Laut China Selatan dan ancaman terorisme.
Kedua negara juga menekankan pentingnya kerja sama di bawah kerangka ASEAN, untuk memastikan bahwa kawasan tetap menjadi wilayah yang aman dan terbuka bagi semua negara.
Indonesia dan Malaysia memiliki peran penting dalam memperkuat arsitektur keamanan regional, mengingat posisi geografis mereka yang strategis di Asia Tenggara.
4. Kerja Sama di Sektor Tenaga Kerja
Isu ketenagakerjaan menjadi topik yang cukup mencuat dalam pertemuan tersebut. Presiden Prabowo menyatakan, "Indonesia berkomitmen untuk bekerja sama dengan Malaysia dalam mengelola tenaga kerja migran secara lebih manusiawi dan berkeadilan."
Pernyataan ini mencerminkan perhatian Indonesia terhadap perlindungan hak-hak pekerja migran Indonesia di Malaysia, yang merupakan salah satu isu sensitif dalam hubungan kedua negara.
Presiden Prabowo juga menegaskan bahwa Indonesia ingin memastikan perlindungan yang lebih baik bagi para pekerja migran yang bekerja di Malaysia, serta memastikan bahwa hak-hak mereka dihormati.
Kerja sama di sektor ini penting untuk menciptakan hubungan yang lebih harmonis antara kedua negara, mengingat jumlah pekerja migran Indonesia di Malaysia yang sangat signifikan.
5. Penguatan Peran Indonesia dan Malaysia di ASEAN
Prabowo juga menegaskan bahwa Indonesia dan Malaysia harus memperkuat peran mereka sebagai negara-negara yang memimpin ASEAN.
"Indonesia dan Malaysia memiliki peran penting dalam menjaga kesatuan dan solidaritas ASEAN. Kita harus memastikan bahwa ASEAN tetap menjadi poros stabilitas dan kemajuan bagi seluruh anggotanya," kata Presiden.
Pernyataan ini mencerminkan posisi Indonesia yang ingin memastikan bahwa ASEAN tidak hanya sebagai forum diplomatik, tetapi juga sebagai kekuatan utama dalam menghadapi tantangan global, seperti ketegangan di Laut China Selatan dan pergeseran kekuatan geopolitik global.
Sebagai dua negara dengan pengaruh besar di ASEAN, Indonesia dan Malaysia diharapkan dapat bekerja lebih erat dalam memajukan integrasi regional, meningkatkan kerja sama ekonomi, serta memperkuat peran ASEAN dalam masalah-masalah global, seperti perubahan iklim dan perdagangan bebas.
Persatuan Negara Serumpun
Kunjungan Presiden Prabowo ke Malaysia membawa pesan yang jelas tentang pentingnya hubungan bilateral yang lebih kuat antara kedua negara. Persatuan diantara negara-negara serumpun menjadi sangat strategis.
Dalam pernyataan-pernyataan yang disampaikan, Prabowo menegaskan bahwa Indonesia dan Malaysia memiliki banyak kesamaan dan potensi besar untuk saling mendukung dalam berbagai bidang, mulai dari ekonomi hingga keamanan kawasan.
Kerja sama yang lebih erat di sektor perdagangan, tenaga kerja migran, dan stabilitas kawasan akan memberikan keuntungan jangka panjang bagi kedua negara dan ASEAN secara keseluruhan.
Melalui kunjungan ini, Indonesia sekali lagi menunjukkan komitmennya untuk menjadi aktor kunci di ASEAN, yang tidak hanya memperjuangkan kepentingan nasional, tetapi juga berkontribusi pada perdamaian dan kemakmuran regional.
Presiden Prabowo, dengan sikap diplomatik yang kuat dan strategis, berhasil menegaskan posisi Indonesia sebagai negara yang aktif dan bertanggung jawab dalam menjaga hubungan baik dengan negara tetangga serta memperkuat integrasi ASEAN.
Referensi:
Basyari, Iqbal (27 Januari 2025). https://www.kompas.id/artikel/prabowo-harus-ada-hubungan-khusus-antara-malaysia-dan-indonesia. Kompas.id.
BPMI Setpres (27 Januari 2025). https://www.presidenri.go.id/siaran-pers/kunjungan-kenegaraan-presiden-prabowo-tiba-di-malaysia/. Presidenri.go.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI