Mohon tunggu...
Tino Rahardian
Tino Rahardian Mohon Tunggu... Jurnalis - Pegiat Sosial⎮Penulis⎮Peneliti

Masa muda aktif menggulingkan pemerintahan kapitalis-militeristik orde baru Soeharto. Bahagia sbg suami dgn tiga anak. Lulusan Terbaik Cumlaude Magister Adm. Publik Universitas Nasional. Secangkir kopi dan mendaki gunung. Fav quote: Jika takdir menghendakimu kalah, berikanlah dia perlawanan yang terbaik [William McFee].

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Selamat Jalan, Emilia Contessa: 'Singa Panggung Asia'

27 Januari 2025   20:32 Diperbarui: 27 Januari 2025   21:25 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Artis senior Emilia Contessa (Kompas.com/Tri Susanto Setiawan)

Indonesia kembali kehilangan salah satu bintang paling gemerlap. Kabar kepergian Emilia Contessa, penyanyi legendaris yang juga ibu dari Denada, pada 27 Januari 2025 mengguncang hati banyak orang.

Pada usia 67 tahun, Emilia menghembuskan nafas terakhirnya, meninggalkan jejak yang tak akan pernah terlupakan dalam sejarah musik dan seni Tanah Air.

Emilia Contessa, yang lahir dengan nama Nur Indah Citra Sukma Munsyi di Banyuwangi pada 27 September 1957, adalah sosok yang telah mengukir banyak prestasi.

Sejak kecil, bakatnya dalam bernyanyi sudah terlihat. Di usia 12 tahun, ia berhasil meraih juara umum penyanyi pop di PON VII Surabaya.

Kariernya melesat ketika ia merekam lagu di Singapura pada tahun 1970 dan mulai dikenal luas di Indonesia dengan lagu-lagu hits seperti "Angin November" dan "Flamboyan" yang menjadi soundtrack kehidupan banyak orang.

Tahun yang sama, ia berhasil masuk 35 besar dalam Festival Pop Internasional di Tokyo, menyisihkan ratusan lagu dari berbagai negara.

Sebutan "Singa Panggung Asia" oleh majalah Asia Week tahun 1975 menegaskan pengaruhnya tidak hanya di Indonesia tetapi juga di tingkat Asia.

Tidak ketinggalan Majalah New York Time menobatkan Emil sebagai satu dari lima artis terpopuler di dunia dan sempat mendapat beasiswa untuk belajar vocal di Amerika.

Jejak di Dunia Politik

Namun, perjalanan Emilia tidak hanya berhenti di dunia musik. Ia juga terjun ke dunia politik sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD-RI) dari tahun 2014 hingga 2019.

Dalam perannya ini, Emilia yang memperoleh suara 1.660.542 itu, berjuang untuk suara masyarakat, menunjukkan bahwa ia tidak hanya seorang seniman, tetapi juga seorang pejuang hak-hak rakyat.

Meskipun tidak berhasil dalam pencalonan sebagai Wakil Bupati Banyuwangi pada periode 2010-2015, semangatnya untuk berkontribusi bagi masyarakat tetap menginspirasi banyak orang.

Warisan yang Abadi

Kehilangan ini bukan hanya bagi keluarga dan sahabat dekatnya, tetapi bagi seluruh penggemar yang telah menyaksikan perjalanan karirnya selama bertahun-tahun.

Melodi suaranya akan terus bergema dalam ingatan kita, mengingatkan kita akan indahnya lagu-lagu yang pernah ia nyanyikan.

Emilia Contessa adalah lambang dedikasi dan cinta terhadap seni dan masyarakat. Dalam setiap nada yang dinyanyikannya, ada cerita dan emosi yang mampu menyentuh jiwa.

Kini, saat ia pergi, kita diingatkan untuk menghargai setiap momen dan karya seni yang telah ditinggalkannya.

Selamat jalan, Emilia Contessa, 'Singa Panggung Asia'.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun