Cinta adalah keberpihakan kepada yang terluka. Kesederhanaan erat melekat, membersamai disetiap sikap. Menjadi ciri yang sulit diingkari.
Cinta tak pernah berhenti mengorbankan dirinya sendiri bagi demos, bagi yang tersisih. Cinta itu menggerakkan. Menyatukan rindu yang berserak menjadi bagian dari emansipasi perubahan.
"Revolusioner sejati dipandu oleh perasaan cinta yang luar biasa." Setidaknya begitulah suara keyakinan seorang Che Guevara dari belantara hutan Kuba.
***
Selain luka dan derita, cinta itu adalah peristiwa dimana selalu ada keindahan yang menyertainya, meski hati seperti tersayat sembilu sejarah.
Seperti Dilan kepada Milea, "Terima kasih Lia, sekarang yang tetap di dalam diriku adalah kenangan. Di sana lah kamu selalu."
Dan optimisme karena cinta, pun diapungkan, "Perpisahan adalah upacara menyambut hari-hari penuh rindu."
Mungkin sudah menjadi takdirnya bahwa cinta itu akan selalu berbagi iba, derita, suka, percakapan, atau bahkan gagasan.
Ya! Rasa-rasanya cukup lama negeri ini tak tercerahkan epos romansa nan agung. Bukan picisan.
***