Mohon tunggu...
Tino Rahardian
Tino Rahardian Mohon Tunggu... Jurnalis - Pegiat Sosial⎮Penulis⎮Peneliti

Masa muda aktif menggulingkan pemerintahan kapitalis-militeristik orde baru Soeharto. Bahagia sbg suami dgn tiga anak. Lulusan Terbaik Cumlaude Magister Adm. Publik Universitas Nasional. Secangkir kopi dan mendaki gunung. Fav quote: Jika takdir menghendakimu kalah, berikanlah dia perlawanan yang terbaik [William McFee].

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Semakin Keras, Paus Fransiskus Kritik Kejahatan Israel

13 Januari 2025   20:40 Diperbarui: 13 Januari 2025   20:40 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kunjungan Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik Sedunia dan Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskus 4/9/2024, Istana Merdeka, Jakarta (Foto: kemhan.go)

Paus Fransiskus, yang lahir dengan nama Jorge Mario Bergoglio pada 17 Desember 1936 di Buenos Aires, Argentina, adalah sosok yang mengubah wajah kepemimpinan Gereja Katolik sejak terpilih sebagai Paus ke-266 pada 13 Maret 2013.

Publik tentu sudah mafhum bahwa Jorge merupakan Paus pertama dari benua Amerika dan juga imam Yesuit pertama yang menduduki posisi ini.

Kehadiran Bergoglio menandai era baru dalam sejarah kepausan yang lebih inklusif dan responsif terhadap tantangan zaman.

Paus Fransiskus telah menjadi lebih kritis dalam konflik Israel-Palestina, terutama dalam konteks serangan militer Israel di Gaza yang dimulai pada Oktober 2023.

Terbaru, 9 Januari 2025, pidato tahunan Paus Fransiskus di hadapan para diplomat dari 184 negara menyebut situasi kemanusiaan di Gaza sebagai "sangat serius dan memalukan" (tempo.co, 10/1/2025).

Fransiskus menegaskan bahwa pengeboman terhadap warga sipil tidak dapat diterima dan menyerukan penghentian kekerasan.

Paus juga mengingatkan dunia akan penderitaan yang dialami oleh anak-anak dan keluarga yang terjebak dalam konflik ini.

Sosok yang Terdidik dan Sederhana

Fransiskus berasal dari keluarga imigran Italia dan menjalani kehidupan yang sederhana. Sebelum bergabung dengan ordo Jesuit pada 1958, ia sempat bekerja sebagai penjaga bar, cleaning service, dan teknisi pangan (tirto.id, 3/9/2024).

Pendidikan formalnya mencakup gelar di bidang filsafat dan teologi, yang membentuk pandangannya yang humanis dan empatik terhadap masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun