Mohon tunggu...
Tino Rahardian
Tino Rahardian Mohon Tunggu... Jurnalis - Pegiat Sosial⎮Penulis⎮Peneliti

Masa muda aktif menggulingkan pemerintahan kapitalis-militeristik orde baru Soeharto. Bahagia sbg suami dgn tiga anak. Lulusan Terbaik Cumlaude Magister Adm. Publik Universitas Nasional. Secangkir kopi dan mendaki gunung. Fav quote: Jika takdir menghendakimu kalah, berikanlah dia perlawanan yang terbaik [William McFee].

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Genetika Pejuang Keluarga Prabowo feat. Hashim

9 Januari 2025   14:09 Diperbarui: 9 Januari 2025   14:09 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dora Marie Sigar muda dengan keempat anaknya, 1963, Kuala Lumpur (Sumber: wikipedia.org)

Mungkin benar kata pepatah, buah jatuh selalu tidak jauh dari pohonnya. Selama hidupnya, Hashim Djojohadikusumo adalah "mitra utama" di setiap jejak perjuangan sang kakak, Prabowo. Usia yang hanya terpaut dua tahun, mungkin menjadi faktor keakraban mereka berdua.

Sahabat perjuangan sehidup-semati. Lebih dari sekadar adik kandung. Sahabat dalam perjuangan, seperti Tan Malaka dengan Jenderal Soedirman, Soekarno-Hatta, Karl Marx-Frederick Engels.

Hidup menjadi keturunan langsung tokoh-tokoh besar republik tidaklah mudah. Prabowo dan Hashim adalah anak dari seorang begawan ekonomi Indonesia terkemuka, Prof. Dr. Soemitro Djojohadikusumo yang juga pernah menjabat sebagai Menteri Ekonomi serta Menteri Riset dan Teknologi pada masa Presiden Soeharto.

Sedangkan kakeknya Margono Djojohadikusumo adalah pendiri BNI 1946 dan mantan ketua Dewan Pertimbangan Agung Sementara (DPAS) serta Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).

Sang Paman bernama Kapten (Anumerta) Soebianto dan Taruna Soejono keduanya gugur di Lengkong, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, 25 Januari 1946. Kemudian kita mengenalnya dengan Pertempuran Lengkong.

Sebagai anak bungsu dari Prof. Dr. Soemitro Djojohadikusumo, seorang ekonom terkemuka, Hashim tumbuh di lingkungan yang kaya akan pendidikan dan pengalaman internasional.

Ia menempuh pendidikan di luar negeri, termasuk di Pmonoa College, Claremont University, Amerika Serikat, sebelum kembali ke Indonesia dan memulai karier di dunia bisnis.

Hashim adalah yang termuda dari empat bersaudara. Selain Prabowo, Hashim memiliki dua kakak perempuan, yaitu Biantiningsih Miderawati dan Maryani Ekowati yang juga aktif memberdayakan kaum perempuan Indonesia Raya.

Patriotisme Seorang Hashim

Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Begitulah sejatinya keluarga pejuang. Tak terbantahkan.

Seperti tidak mau jauh dari langkah patriotik Sang Kakak, Hashim yang banyak mengenyam pendidikan di Eropa, suatu ketika pernah berujar, "Rakyat Indonesia tidak boleh menjadi budak asing dan seluruh aset negara jangan sampai dikuasai oleh asing. Itu tidak boleh."

Pandangan nasionalistik semacam itu seperti sudah berakar urat dan menjadi warisan genetika yang sejalan dengan ajaran para leluhur.

Hashim menceritakan, pada 2007 dirinya membeli tanah seluas 265.000 hektar di dekat Balikpapan. Tanah itu dibeli dirinya dari perusahaan kayu dan yang bergerak di sektor kehutanan dari Amerika Serikat (Sumber: finance.detik.com, 31/8/2024). Seperti enggan tanah air-nya dikuasai asing.

Pada 2013, Hashim kemudian melepaskan 93.000 ha untuk masyarakat dan pemerintah daerah setempat berupa Hak Pengelolaan Lahan (HPL) gratis. Sehingga masyarakat boleh memakai lahan tersebut seperlunya seizin dari kepala daerah yang menjabat.

Di atas tanahnya tersebut, digunakan Hashim sebagai lahan untuk melakukan reboisasi atau penanaman kembali pohon.

Selain reboisasi dan konservasi lahan hutan, Hashim pun memiliki sejumlah kegiatan lainnya, seperti Konservasi Orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus) yang berlokasi di daerah Kenangan, Kalimantan Timur.

Dalam waktu dekat, Hashim, akan melakukan repatriasi 80 orangutan dari kebun binatang di Eropa. Orangutan yang akan dipulangkan tersebut merupakan orangutan dewasa yang telah lama tinggal di dalam kandang.

Di atas tanah itu juga akan dimulai Proyek Air Bersih. Nilai proyek air bersih yang dikembangkan lewat PT Arsari Tirta Pradana itu, mencapai hingga US$ 330 juta. Proyek pengembangan air bersih ini, telah dikembangkan sejak 2015-2016.

Proyek ini akan sangat membantu kebutuhan air beraih kota-kota di Kaltim, seperti Balikpapan, Samarinda, Bangun, Tenggarong, Kabupaten Penajam Paser Utara, serta berbagai industri yang ada di sekitarnya.

Bersama dengan Prabowo, Hashim terus berupaya menyelamatkan Kiani Kertas keluar dari kesulitan, perusahaan eks Bob Hasan yang bermarkas di Kalimantan Timur.

Sentuhan langsung dari kakeknya dan kesetiaannya mengikuti sang ayah ke mana-mana telah membentuk sosok Hashim yang telah mengenal ekonomi kerakyatan sejak kecil.

Dalam trah keluarganya, Hashim Djojohadikusumo bukan hanya pewaris kepiawaian sang ayah dan kakeknya dalam berbisnis, tetapi juga dalam semangat dan komitmennya terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Khususnya dalam menjaga dan melestarikan sejarah serta tradisi budaya Indonesia, memajukan pendidikan, melestarikan lingkungan hidup dan satwa langka.

Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo (Foto: SINDOnews/Dok)
Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo (Foto: SINDOnews/Dok)

Penutup

Begitulah, Hashim tak pernah jauh dari jejak perjuangan nasionalistik sang kakak, Prabowo Subianto. Kecintaan dan pengorbanannya pada negeri ini tidak datang tiba-tiba, atau sekadar jatuh dari langit. Sangat jauh dari konsepsi pencitraan kosong.

Hashim merupakan simbol dari generasi pemimpin yang tidak hanya mementingkan keuntungan pribadi tetapi juga berkomitmen untuk kemajuan bangsa Indonesia secara keseluruhan.

Perjuangan nasionalistik Prabowo, Hashim dan para leluhurnya bagi negeri ini memiliki akar sejarah yang panjang. Dia tidak sekadar pemanis di mulut, tetapi sudah dibuktikannya dalam kehidupan ekonomi-politik sehari-hari. Satunya teori dan praktik. Satunya pikiran dan tindakan.*

Referensi:

https://finance.detik.com/infrastruktur/d-7518276/cerita-hashim-adik-prabowo-punya-hutan-dan-tanah-di-kawasan-ikn

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun