Mohon tunggu...
Tino Rahardian
Tino Rahardian Mohon Tunggu... Jurnalis - Pegiat Sosial⎮Penulis⎮Peneliti

Masa muda aktif menggulingkan pemerintahan kapitalis-militeristik orde baru Soeharto. Bahagia sbg suami dgn tiga anak. Lulusan Terbaik Cumlaude Magister Adm. Publik Universitas Nasional. Secangkir kopi dan mendaki gunung. Fav quote: Jika takdir menghendakimu kalah, berikanlah dia perlawanan yang terbaik [William McFee].

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Dinamika Timnas: STY Diberhentikan di Tengah Jalan, Tantangan Baru Menanti

6 Januari 2025   15:00 Diperbarui: 7 Januari 2025   13:31 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto: ANTARA/Hafidz Mubarak

Pemberhentian Shin Tae-yong (STY) sebagai pelatih Timnas Indonesia menandai babak baru yang penuh tantangan bagi skuad Garuda.

Keputusan ini diambil setelah hasil buruk di Piala AFF 2024, di mana Indonesia gagal mencapai semifinal, memicu kritik terhadap kinerja STY dan memunculkan tagar #STYOut di media sosial.

Pelatih datang silih berganti. Sejarah mencatat, sebanyak 21 nama pernah menukangi Timnas Indonesia. Namun, harapan untuk memiliki sebuah Timnas berkelas dunia tentu tidak akan pernah berhenti.

Komitmen memajukan sepak bola Nusantara setidaknya tercermin dari upayanya disetiap zaman. Dengan dinamika ekonomi-politik yang mengelilinginya.

Kita mengenal Johannes Mastenbroek asal Belanda, pelatih pertama Timnas Indonesia yang saat itu masih bernama Hindia Belanda, tahun 1934-1938.

Kemudian Choo Seng Quee, pelatih asal Singapura menjadi pelatih pertama Timnas setelah kemerdekaan Indonesia, tahun 1951-1953.

Kita juga mengenal salah satu pelatih lokal terbaik pada masanya, Endang Witarsa yang sukses membawa Timnas Indonesia memenangkan Piala Kemerdekaan pada tahun 1984.

Awal Karir STY di Timnas Indonesia

Shin Tae-yong, diangkat sebagai pelatih tim nasional sepak bola Indonesia pada 28 Desember 2019. Penunjukan ini menggantikan Simon McMenemy yang dipecat setelah hasil buruk di kualifikasi Piala Dunia 2022.

STY menjadi pelatih asal Korea Selatan pertama yang memimpin timnas Indonesia, dan penunjukannya merupakan hasil rekomendasi Ratu Tisha, saat itu Sekjen PSSI dan Mochamad Iriawan sebagai Ketum PSSI. STY dikontrak hingga 2023.

Setelah resmi menjabat, Shin Tae-yong menghadapi tantangan besar. Tugas pertamanya adalah mempersiapkan Timnas U-20 untuk Piala Dunia U-20 yang seharusnya diadakan di Indonesia, namun acara tersebut dibatalkan akibat faktor politik terkait kehadiran Timnas Israel.

Meskipun demikian, STY tetap bertanggung jawab atas tim nasional dan memulai debutnya pada Januari 2020 dengan hasil imbang melawan Thailand (2-2) dalam kualifikasi Piala Dunia.

Di bawah kepemimpinan Erick Tohir, seharusnya kontrak STY diperpanjang hingga Juni 2027. Namun demikian, pada 6 Januari 2024, secara resmi PSSI memberhentikan STY di tengah jalan.

Statistik Pertandingan Timnas di Bawah Kepemimpinan STY

STY telah memimpin Timnas Indonesia sejak 1 Januari 2020, dan hingga saat ini, ia telah mencatatkan sejumlah statistik yang menggambarkan kinerjanya sebagai pelatih.

Jumlah Pertandingan: 65

Kemenangan: 34

Imbang: 10

Kekalahan: 21

Dari total 65 pertandingan yang telah dilakoni tersebut tercatat:

Persentase Kemenangan: 52%

Jumlah gol: 97

Kebobolan: 62

Dengan statistik tersebut, terdapat beberapa pencapaian yang signifikan:

1. Lolos Piala Asia 2023 dan U-23 2024: Timnas Indonesia berhasil mencapai babak final Piala Asia senior dan semifinal Piala Asia U-23, yang merupakan pencapaian bersejarah.

2. Runner-up Piala AFF 2020: Timnas Indonesia mencapai final di turnamen regional ini.

3. Peningkatan Ranking FIFA: Di bawah STY, ranking FIFA Indonesia meningkat dari posisi 174 ke peringkat 127, yang merupakan peringkat terbaik sejak tahun 2010.

4. Sejarah Kualifikasi Piala Dunia: Timnas Indonesia mencapai ronde ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026, menjadi satu-satunya tim ASEAN yang berhasil melaju ke tahap ini.

Kemenangan perdana STY sebagai pelatih terjadi pada tanggal 7 Oktober 2021, saat mengalahkan Taiwan dengan skor 2-1 di babak playoff Kualifikasi Piala Asia.

Sejak saat itu, performa tim menunjukkan peningkatan signifikan, termasuk rentetan kemenangan beruntun dan hasil positif melawan tim-tim kuat di Asia.

Dengan pencapaian tersebut, Shin Tae-yong dianggap membawa angin segar bagi sepak bola Indonesia, meningkatkan harapan untuk bersaing di level internasional.

Tantangan Timnas Indonesia Pasca Pemecatan Shin Tae-yong

Berikut adalah analisis tantangan yang dihadapi Timnas Indonesia dan langkah-langkah yang perlu diambil ke depan.

1. Konsistensi Performa: Dengan pemecatan STY, tantangan utama bagi pengganti adalah menjaga konsistensi performa tim. Selama masa kepemimpinannya, meskipun ada peningkatan, hasil akhir di turnamen besar tetap kurang memuaskan.

2. Regenerasi Pemain: STY telah memulai proses regenerasi dengan memasukkan pemain muda ke dalam tim. Pelatih baru harus melanjutkan proses ini dan memastikan bahwa pemain muda dapat beradaptasi dengan baik dalam tim senior.

3. Strategi Taktis: Salah satu kritik terhadap STY adalah kurangnya variasi taktik dalam permainan tim. Pelatih baru perlu memiliki pemahaman taktis yang lebih baik dan mampu menerapkan strategi yang sesuai dengan kekuatan dan kelemahan pemain.

4. Komunikasi dan Adaptasi: Dengan banyaknya pemain naturalisasi dari Belanda, pelatih baru harus mampu berkomunikasi dengan baik dalam bahasa yang dimengerti oleh pemain. Hal ini penting untuk membangun hubungan yang solid dan meningkatkan chemistry dalam tim.

Langkah-Langkah yang Harus Dikerjakan

1. Penunjukan Pelatih Baru: PSSI perlu segera menunjuk pelatih baru yang tidak hanya memiliki pengalaman internasional tetapi juga kemampuan untuk beradaptasi dengan kultur sepak bola Indonesia. Nama-nama seperti Patrick Kluivert dan Louis van Gaal mulai muncul sebagai kandidat potensial.

2. Fokus pada Kualifikasi Piala Dunia 2026: Pelatih baru harus mempersiapkan tim untuk kualifikasi Piala Dunia 2026, yang dianggap sebagai ujian sesungguhnya bagi timnas. Ini termasuk merancang program latihan intensif dan strategi permainan yang efektif.

3. Membangun Mentalitas Tim: Membangun mentalitas juara di antara para pemain sangat penting. Pelatih harus mampu menginspirasi dan memotivasi pemain untuk tampil maksimal dalam setiap pertandingan.

4. Evaluasi dan Adaptasi Berkelanjutan: Setelah penunjukan pelatih baru, penting untuk melakukan evaluasi berkala terhadap kinerja tim dan melakukan penyesuaian taktis sesuai kebutuhan. Ini akan membantu tim tetap kompetitif di tingkat internasional.

Dengan langkah-langkah tersebut, Timnas Indonesia diharapkan dapat menghadapi tantangan pasca pemecatan Shin Tae-yong dengan lebih siap dan terencana, serta meningkatkan peluang untuk mencapai prestasi yang lebih baik di kancah sepak bola global.

Terima kasih Coach Shin! Jasamu tidak akan pernah terlupakan!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun