Mohon tunggu...
Tino Rahardian
Tino Rahardian Mohon Tunggu... Jurnalis - Pegiat Sosial⎮Penulis⎮Peneliti

Masa muda aktif menggulingkan pemerintahan kapitalis-militeristik orde baru Soeharto. Bahagia sbg suami dgn tiga anak. Lulusan Terbaik Cumlaude Magister Adm. Publik Universitas Nasional. Secangkir kopi dan mendaki gunung. Fav quote: Jika takdir menghendakimu kalah, berikanlah dia perlawanan yang terbaik [William McFee].

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

No More Bets, Sindikat Judi Daring, dan Jaringan Narkoba

27 Desember 2024   14:37 Diperbarui: 27 Desember 2024   14:37 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster film No More Bets di Netflix (Sumber: froyonion.com)

No More Bets bukan hanya sekadar film kriminal; ia juga mengajak penonton untuk merenungkan realitas pahit yang sering kali tersembunyi di balik layar digital.

Darinya kita belajar sebuah fakta bahwa judi daring tak sekadar urusan individu, namun saling kelindan dengan kejahatan terorganisir, perdagangan manusia, penipuan tenaga kerja, kejahatan perbankan, hingga jaringan narkoba. 

Dirilis di Netflix pada Agustus 2023, No More Bets mengisahkan tentang dua karakter utama, Pan Sheng dan Anna Liang, yang terjebak dalam sindikat penipuan online internasional.

Pan Sheng, seorang programmer, dan Anna, seorang model yang karirnya sedang anjlok. Mereka berdua tertarik pada tawaran pekerjaan bergaji tinggi di luar negeri.

Namun, mereka segera menyadari bahwa pekerjaan tersebut adalah jebakan yang membawa mereka ke dalam dunia kejahatan terorganisasi, di mana mereka dipaksa untuk melakukan penipuan online dan menjadi korban perdagangan manusia.

Selengkapnya, sila Anda kunjungi Netflix. Artikel ini bukan forum spoiler.

Peredaran Uang Judi Daring di Indonesia

Peredaran uang judi daring di Indonesia telah mencapai angka yang mencengangkan, dengan total perputaran uang diperkirakan mencapai Rp900 triliun pada tahun 2024 (cnnindonesia.com, 07/11/2024).

Data ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan, Budi Gunawan, yang menyatakan bahwa jumlah pemain judi daring di Indonesia mencapai sekitar 8,8 juta, sebagian besar berasal dari kalangan ekonomi menengah ke bawah. (tempo.co, 21/11/2024).

Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) juga melaporkan bahwa pada semester kedua tahun 2024, perputaran uang judi daring mencapai Rp283 triliun, meningkat dari semester pertama yang hanya mencapai Rp174 triliun.

Angka ini menunjukkan lonjakan signifikan dalam aktivitas perjudian daring di Indonesia, yang telah meningkat pesat dalam beberapa tahun terakhir.

Pada tahun 2023 saja, total perputaran uang judi online tercatat mencapai Rp327 triliun, dengan jumlah transaksi mencapai 168 juta.

Sindikat judi daring yang mematikan ini mungkin hanya bisa ditandingi oleh jaringan peredaran narkoba. Mari kita simak data-data berikut.

Potensi Peredaran Uang Haram Narkoba

PBB melalui United Nations Office on Drugs and Crime [UNODC] setidaknya memperkirakan jumlah transaksi narkoba di ASEAN mencapai Rp160 triliun. Indonesia menguasai 30 persen total peredaran narkoba di ASEAN, atau sekira mencapai Rp48 triliun.

Bandar narkoba mana di dunia yang tak tergiur dengan jumlah transaksi semacam itu.

Pada tahun 2024, jumlah pengguna narkoba di Indonesia diperkirakan mencapai 4,8 juta jiwa (katadata.co.id).

Data ini menunjukkan peningkatan dibandingkan dengan angka sebelumnya yang tercatat pada tahun 2021, di mana jumlah pengguna sekira 3,33 juta atau 1,7% dari total populasi.

Berdasarkan laporan dari Badan Narkotika Nasional (BNN), terdapat 38.786 kasus narkoba yang diungkap hingga Oktober 2024, meningkat sekitar 7% dibandingkan tahun lalu.

Jakarta menjadi wilayah dengan angka kasus tertinggi, mencerminkan tingginya kerawanan terhadap penyalahgunaan narkoba di kota besar ini (kompas.id).

Sedangkan pada 2018, di kalangan pelajar dari 13 provinsi, prevalensinya mencapai angka 3,2 persen atau setara 2.297.492 orang. artinya, hampir separuh dari total pengguna narkoba berasal dari kalangan pelajar dan mahasiswa. Kaum cerdik pandai.

Mengerikan! Data seperti ini mungkin menarik buat bandar narkoba, tentu saja mereka sadar ini. Ada pasar potensial dikalangan remaja pengguna obat haram. Dari dalam kubur, Pablo Escobar berjingkrak kegirangan sambil meneteskan air liur.

Judi Daring di Inggris
Di Inggris, industri perjudian daring juga mengalami pertumbuhan yang pesat. Menurut data dari UK Gambling Commission, pendapatan perjudian online di Inggris mencapai sekitar 2,6 miliar atau setara Rp52 triliun pada tahun 2023.

Meskipun angka ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan Indonesia, penting untuk dicatat bahwa Inggris memiliki regulasi yang lebih ketat dan sistem pajak yang lebih transparan dalam industri perjudian.

Hal ini memungkinkan pemerintah untuk mengontrol dan memantau aktivitas perjudian secara lebih efektif.

Perbandingan dengan Tiongkok
Tiongkok memiliki pendekatan yang sangat berbeda terhadap perjudian daring. Meskipun perjudian dilarang secara umum, pasar gelap untuk judi daring sangat besar.

Diperkirakan bahwa peredaran uang dari judi daring di Tiongkok dapat mencapai hingga $150 miliar setara Rp2.400 triliun setiap tahunnya.

Namun, karena sifat ilegal dari banyak aktivitas ini, angka-angka tersebut sulit untuk diverifikasi secara akurat.

Pemerintah Tiongkok terus berupaya menindak tegas praktik judi ilegal dan memperketat pengawasan terhadap transaksi keuangan yang mencurigakan.

Perbandingan dengan Negara-Negara Asia Tenggara
Di negara-negara Asia Tenggara lainnya, seperti Malaysia dan Filipina, industri judi daring juga menunjukkan pertumbuhan.

Di Malaysia, meskipun perjudian dilarang untuk sebagian besar warga Muslim, terdapat pasar judi ilegal yang berkembang pesat dengan nilai diperkirakan mencapai RM1 bilion setara Rp3,5 triliun per tahun.

Sementara itu, Filipina telah mengatur industri perjudian daring melalui Philippine Amusement and Gaming Corporation (PAGCOR), yang menghasilkan pendapatan pajak signifikan dari operator perjudian.

Peredaran uang judi daring di Indonesia menunjukkan tren yang mengkhawatirkan dengan angka yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan negara-negara lain seperti Inggris, Malaysia, dan Filipina.

Dengan meningkatnya jumlah pemain dan transaksi, serta dampak sosial yang ditimbulkan, pemerintah Indonesia perlu mengambil langkah-langkah lebih tegas untuk mengatasi masalah ini, termasuk peredaran narkoba dan melindungi masyarakat dari risiko perjudian dan narkoba yang semakin meluas.* 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun