Mohon tunggu...
Tino Rahardian
Tino Rahardian Mohon Tunggu... Jurnalis - Pegiat Sosial⎮Penulis⎮Peneliti

Jika takdir menghendakimu kalah, berikanlah dia perlawanan yang terbaik [William McFee]

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Mas Prabowo yang Saya Kenal: Sepenggal Cerita Kawan

26 Desember 2024   21:31 Diperbarui: 27 Desember 2024   00:12 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto saya bersama Prabowo Subianto saat acara Pelantikan Relawan TPS se-DKI Jakarta, tahun 2017 (Sumber: Dok. Pribadi)

Saya peringatkan! Cerita ini mungkin membosankan buat sebagian kalian. Abaikan. Buang ke selokan. Namun, jika menarik buatmu, pergilah ke dapur dan seduh secangkir kopi.

O iya, jika Anda menduga artikel ini memuat motivasi terselubung saya kepada Presiden, maka Anda salah besar. Karena lidah saya tidak terlalu lihai untuk membual. Anda paham yang saya maksud, bukan?

Cerita ini saya tulis sebagai refleksi masa lalu di tengah-tengah kegaduhan politik republik hari ini. Sebagian isi cerita mungkin relevan dengan Anda, namun percayalah di sepanjang selasar media sosial masih banyak cerita lainnya yang memberi kepada Anda inspirasi yang luar biasa.

Baiklah, hentikan basa basi! Kita mulai saja cerita ini.

Pada medio tahun 2008, saya kembali ke kota kelahiran tercinta, Jakarta. Setelah hampir 15 tahun mencoba bertahan hidup dan merantau sambil menyelesaikan kuliah disebuah kota kecil di wilayah Jawa Timur.

Nasib jalan kehidupan memang tidak bisa ditentukan. Selama di Ibu Kota, saya bertemu (lagi) dan berkomunikasi secara intens dengan banyak aktivis 'senior' yang sebelumnya sudah hijrah ke Jakarta. Saya cukup mengenal baik mereka. Nama-nama yang sudah sangat melegenda di kalangan pergerakan.

Kebetulan waktu itu berdekatan dengan momentum pemilu 2009. Banyak partai baru yang bermunculan seperti cendawan dimusim hujan. Tercatat ada 51 Partai politik peserta Pemilu 2009 yang lolos verifikasi administratif KPU.

Ada 16 partai lama yang otomatis ikut Pemilu 2009, dan 35 partai baru harus menghadapi verifikasi faktual.

Dari sekian banyak aktivis senior yang berdiskusi tersebut, salah satunya berafiliasi dengan partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).

Diskusi kami sangat intens terutama pembahasan mengeni program-program kerakyatan, strategi-taktik, pemberdayaan masyarakat, penguatan gerakan buruh, pembentukan Bank Tani, biaya haji dan umroh, sistem outsourcing, BUMN sebagai lokomotif perekonomian, dan lain sebagainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun