Mohon tunggu...
Politik

Komisi IV DPR RI Mendorong Pengadaan Beras di Indonesia melalui Efektivitas Program Rastra

16 Desember 2017   22:59 Diperbarui: 17 Desember 2017   09:05 1428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kebijakan pemerintah terkait isu ketahanan pangan merupakan hal yang harus diperhatikan, karena merupakan isu strategis. Salah satu hal yang penting isu pangan tersebut adalah mengenai kebijakan penyaluran beras oleh pemerintah. Hal itu karena beras merupakan komoditas vital yang strategis. Pengadaan dengan tujuan pengamanan stok beras sesuai standar diatur dalam Instruksi Presiden Republik Indonesia No. 5 Tahun 2015 tentang Kebijakan Pengadaan Gabah/Beras dan Penyaluran Beras oleh Pemerintah. 

Penyaluran beras bersubsidi tersebut diperuntukkan bagi masyarakat yang berasal dari tingkat ekonomi rendah. Salah satu program dalam rangka distribusi beras adalah melalui program Rastra. Oleh sebab itu, Komisi IV DPR RI mendukung Bulog untuk terus meningkatkan efektivitas program Rastra atau beras sejahtera.

Belakangan ini, berbagai isu terus berhembus di media massa mengenai Rastra karena merupakan hal yang dinamis. Pergantian Rastra dengan bantuan pangan non-tunai (BPNT) menjadi persoalan di struktur Bulog maupun di pemerintahan. Komisi IV DPR RI terus mendukung efektivitas program Rastra agar tepat waktu, kualitas baik, tepat sasaran dan sesuai keputusan rapat dengan DPR. 

Hal tersebut agar Bulog dapat terus menjalankan perannya sebagai instrumen negara untuk menyambung hasil revisi Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan, yaitu bahwa negara harus menjamin stok yang cukup untuk ketahanan pangan. Oleh sebab itu, Komisi IV menekan agar pelaksanaan Rastra dapat terus ditekankan pada titik distribusi maupun titik bagi.

Menurut Bulog, Rastra atau subsidi beras sejahtera merupakan kebijakan terintegrasi yang bertujuan untuk penanganan harga di tingkat produsen, yaitu petani sebagai sisi hulu sampai dengan sisi konsumen sebagai sisi hilir melalui Bulog. Program Rastra memiliki sasaran sebesar 14 juta kepala keluarga sebagai penerima manfaat di seluruh Indonesia, dengan alokasi penyaluran 12 bulan kuantum 50 kilogram. 

Jumlah penyaluran beras tersebut dalam memenuhi kebutuhan pangan adalah sebesar 2.57 juta ton, dengan total subsidi untuk program Rastra tersebut adalah sebesar 19 Trilliun. Bulog sendiri akan terus mengupayakan untuk menjaga kualitas beras. Tambahan suplai Rastra diharapkan menciptakan keseimbangan harga sehingga bisa terus meningkatkan efektivitas dari program Rastra itu sendiri pada tahun 2018.

Sumber: republika.co.id
Sumber: republika.co.id
Ketua Komisi IV DPR RI Edhy Prabowo sendiri mengapresiasi Bulog terkait cepatnya keterjangkauan harga pangan menjelang Hari Raya Idul Fitri tahun 2017. Hal tersebut karena tidak ada gejolak harga pangan yang berarti dalam waktu lebaran. Bulog memiliki tugas yang kompleks terkait ketersediaan maupun informasi pangan. Selain itu, Wakil Ketua Partai Gerindra itu juga mengusulkan untuk melakukan evaluasi terkait BPNT mengenai keleluasaan Bulog untuk mengatur impor terhadap produk-produk strategis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun