Siapa yang tak kenal vodka? Umumnya, orang-orang menganggap minuman beralkohol yang satu ini sebagai minuman khas dan terfavorit di Rusia. Faktanya, yang menjadi kesukaan orang Rusia adalah minum teh. Bahkan, mereka memiliki tradisi sendiri untuk menyajikan teh, yaitu dengan menggunakan samovar. Samovar merupakan sebuah wadah atau pot logam besar untuk merebus air. Kalau kamu pernah menonton Masha and The Bear, pasti tak akan asing dengan samovar, karena seringkali terlihat serta digunakan oleh si gadis imut dan beruang yang menggemaskan ini.
Bagaimana kehadiran samovar di Rusia?
Pada tahun 1700an, tepatnya di Tula, Rusia, Samovar pertama kali ditemukan dan diproduksi di sebuah pabrik yang dibangun oleh Ivan Lisitsyn. Kendi besar ini berbahan logam, tembaga, nikel dan memiliki bentuk yang tinggi, bulat, tabung, serta terdapat teko kecil yang diletakkan di atasnya. Bagian bawahnya terdapat keran yang berfungsi untuk mengalirkan air panas ke dalam cangkir. Layaknya teko yang biasa kita jumpai, samovar juga mengeluarkan suara seperti siulan ketika memanaskan air. Suara inilah yang dipercaya orang Rusia bahwa mereka dapat berkomunikasi dengan jiwa yang ada di dalam tubuh samovar.
Untuk memanaskan air tentu memerlukan bahan bakar. Dahulu, jenis bahan bakar yang kerap digunakan adalah biji pinus, batu bara, dan ranting atau kayu. Mengapa biji pinus? Karena aroma yang dihasilkan biji pinus ketika dibakar turut menyatu dengan air yang sedang dimasak. Kini, samovar dapat ditemui dengan bahan bakar listrik, namun masih banyak pula yang lebih menyukai cara tradisional.
Tahukah kamu? Salah satu yang terpenting dari samovar adalah beratnya, loh! Bahkan, berat samovar sangat mempengaruhi nilai jualnya. Hal ini disebabkan oleh lapisan dindingnya yang semakin tebal justru semakin tahan lama. Sebagaimana termos, samovar dikenal dengan fungsinya yang dapat menyimpan air agar tetap hangat ketika akan diminum.
Seiring berjalannya waktu, samovar mulai berkembang. Dari yang tadinya hanya berbahan tembaga, kemudian mulai diproduksi dengan bahan perak dan emas. Tubuh besar samovar pun telah banyak dihiasi motif atau corak yang beragam. Walaupun sejak awal kemunculannya hampir selalu ada di setiap rumah, tentunya berbagai warna dan motif ini membuat samovar semakin terlihat lebih menarik jika dipajang oleh sang pemiliknya.
Tradisi minum teh Â
Samovar telah digunakan bertahun tahun lamanya, bahkan jauh dari sebelum masa pemerintahan Uni Soviet hingga saat ini. Namun, jika ingin minum teh, tak cukup hanya memasak air di samovar dan menuangkannya ke dalam cangkir semata. Berbagai makanan seperti camilan atau dessert harus tersedia di atas meja sebagai pelengkap minum teh. Merupakan hal yang tabu apabila menjamu tamu tanpa disertai bincangan manis dan sajian makanan khas Rusia. Oleh karena itu, biasanya teh disajikan dengan biskuit, roti, pryaniki atau kue jahe, permen, selai, dan bongkahan gula.