Saat itu aku sedang menunggu untuk berbuka puasa untuk segera mencicipi ronde yang nikmat ini setelah udah adzan magrib saya terlebih dahulu minum air putih untuk menetralisir tubuh setelah itu sayang langsung mencoba ronde
Kusendokkan ke mulut, kuahnya. Kemudian, ronde besarnya. Seporsi isinya 7 bulatan, lumayan banyak lah. Sambil mengunyah ronde besar, kuseruput bersama kuah jahenya. Wah enaknya di leher!
Bapa penjual ronde ini membuat langsung rondenya di tempat. Jadi terjamin keasliannya. Adonannya segar dan bikinnya cepat. Walau ramai, nunggunya nggak lama.
Kalau makan di tempat, disediakan jahe dalam botol yang tinggal kita tuang. Kalau jahenya terasa kurang pekat, kita bisa menambahkannya sendiri.
Ronde yang besar berisi kacang tanah tumbuk. Adonannya kenyal. Tidak begitu lengket ketika dikunyah. Chewy-nya pas dan ada tekstur crunchy. Luarnya lembut dan dalamnya kacang banget dengan sudah disulap jadi sangat halus.
Aku suka jahe merahnya, yang menguatkan rasa rondenya tanpa terlalu nyelekit. Kuah gula merahnya juga tidak kemanisan, dan langsung akrab sama lidah. Cocok buatku yang nggak suka ronde hardcore.
Kuah yang seimbang antara rasa jahe dan gula merah sangat menenangkan raga dan jiwa.
Malam dingin begini (apalagi tadi habis hujan), enak sekali nyendokin ronde jahe ke tenggorokan. Habis semangkuk wedang ronde, tinggal rebahan.
Â
Ronde atau Wedang Ronde adalah kulinari tradisional terbuat dari jahe, yang biasanya dikonsumsi sebagai penghangat tubuh atau penawar lelah hayati. Jajanan lokal ini hidangan tersohor di Jawa Barat.
Wedang Ronde Alkateri adalah nama warung yang cukup populer di kalangan pecinta Wedang Ronde. Tempat ini terbilang legendaris dari tahun 1984. Terkenal tak pernah mengubah racikan rondenya yang orisinil.