Mohon tunggu...
Rachmat PY
Rachmat PY Mohon Tunggu... Penulis - Traveler l Madyanger l Fiksianer - #TravelerMadyanger

BEST IN FICTION 2014 Kompasiana Akun Lain: https://kompasiana.com/rahab [FIKSI] https://kompasiana.com/bozzmadyang [KULINER] -l Email: rpudiyanto2@gmail.com l IG @rachmatpy @rahabganendra

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

KAI Commuter, Karena Kenal, Maka Jadi Pilihan

4 September 2023   19:49 Diperbarui: 4 September 2023   20:15 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Commuter Jabodetabek tarif murah. Dokpri

Pertimbangan karena beragam kemudahan penggunaan jasa transportasi massal, Commuter yang dioperasikan oleh KAI Commuter, menjadi pilihan moda transportasi prioritasku dalam menjangkau lokasi pekerjaan dan lokasi keperluanku lainnya di wilayah Jabodetabek. 

"Permisi"

"Oh mau turun?" tanyaku.

Perempuan berperawakan sedang itu mengangguk sambil tersenyum, lalu berdiri tertatih dari bangkunya. Announcer mengumumkan bahwa Commuter sebentar lagi sampai Stasiun Cilebut.

Dia menggapai tongkat di sampingnya. Aku yang berdiri di hadapannya, memegang lengannya sambil menuntun ke arah pintu Commuter. Ada masalah dengan penglihatannya. Pintu terbuka. Aku turun duluan seraya menggamit lengannya.

"Mari kubantu," terdengar sebuah suara.

Suara seorang satpam stasiun. Nampaknya tadi dia melihat dan bergegas menyambut dari peron. Beberapa penumpang lain turun duluan. Akhirnya perempuan itu turun ke peron. Lalu kami menuntunnya meniti "guiding block" ke pintu keluar.

Perempuan itu sendirian.  Dia bilang, pulang dari cek up ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo [RSCM} Kirana [Poli Mata]  di Cikini, Jakarta.

Selepas tap out, aku minta ijin ke satpam, supaya aku saja yang menemaninya menunggu jemputan di pintu keluar stasiun. Hingga seorang pria menyongsongnya. Penjemputnya. Aku pun pamit, berlalu untuk melanjutan perjalanan ke stasiun berikutnya, stasiun akhir Bogor. Tak lupa dia mengucapkan terima kasih sambil sebut nama, berkenalan.

Itu salah satu fragmen yang kuingat sampai saat ini. Tak sedikit fragmen menyentuh hati yang kualami saat menggunakan Commuter Line Jabodetabek.

Bukan kali ini saja, aku melihat para petugas stasiun membantu para penumpang penyandang disabilitas maupun penumpang prioritas. Kadang membantu mendorong kursi roda, menuntun penumpang lansia, dan lain sebagainya.

Aku tahu, kebijakan sisi kemanusiaan seperti itu sangat dijunjung tinggi pihak KAI Commuter. Lihat saja, di peron garis memanjang berwarna kuning yang disebut "guiding block". Jalan pemandu yang diperuntukkan bagi  penyandang disabilitas, khususnya tunanetra.  

***

Jarum jam di tangganku menunjuk arah lewat dari angka 18.00 wib. Aku bangkit dari bangku berbusa dengan sejuk pendingin Commuter di Stasiun Bogor. Waktu seperti biasa aku sampai di stasiun tua ini.

Sejak 3 tahun belakangan ini, aku memang mengandalkan Commuter sebagai transportasi menuju Jakarta. Seiring dengan domisiliku di Bogor Barat. Inilah moda transportasi yang kuandalkan sebagai pekerja urban. Aku semakin akrab dengan rutinitas naik Commuter sejak pindah domisili dari Jakarta ke Bogor.  Aku menyukai naik Commuter ini. Menjangkau area Jabodetabek.

Rutinitas kerjaku, berangkat pagi dan pulang sore hari. Start pagi, di Stasiun Bogor. Sekira keberangkatan Commuter jam 07.00 wib.  Aku menggunakan jasa Commuter yang dioperasikan oleh KAI Commuter, relasi Stasiun Bogor-Jakarta Kota. Stasiun tujuan dekat lokasi kerja adalah Stasiun Pesing. Transit di Stasiun Manggarai dan Duri.  Stasiun Bogor, adalah stasiun terdekat dari rumah domisiliku di kawasan Bogor Barat.

Ketergantungan dan pengalaman menggunakan Commuter sebagai transportasi publik pilihan inilah yang membuatku semakin mengetahui,  keuntungan naik KAI Commuter. Mulai dari tarif lebih murah, cepat, aman, nyaman, efektivitas wak

Tarif Ekonomis, Bersahabat 

soal tarif, Commuter dikenal sebagai moda transportasi massal paling "bersahabat"  tarifnya. Tak perlu merogoh kocek terlalu dalam. Tentu ini salah satu preferensi bagi pekerja urban di area penyangga Jakarta, Jabodetabek untuk menjangkau lokasi kerja di Jakarta.  

Mari berhitung "ekonomis" tarif. Seperti diketahui Commuter Jabodetabek melayani relasi ke area stasiun ujung, seperti Stasiun Bogor, Rangkasbitung, Tangerang, Tanjung Priok dan Nambo. Dari semua stasiun ujung itu, terkecuali Stasiun Nambo, aku pernah jelajahi.

Commuter Jabodetabek tarif murah. Dokpri
Commuter Jabodetabek tarif murah. Dokpri

Saat ke Baduy Kanekes, Banten, aku menggunakan Commuter untuk mencapai Sasiun Rangkasbitung, Banten. Stasiun terdekat untuk mencapai terminal Ciboleger di dekat Kawasan Baduy.

Berangkat dari Stasiun Bogor, Jawa Barat. Durasi perjalanan total  membutuhkan waktu sekitar 4 -4,5 jam dengan transit di Stasiun Manggarai dan Tanah Abang. Dengan jarak sekitar 130 km, tarif yang dikenakan total sebesar Rp. 13.000. Sangat murah.

Demikian pula saat ke destinasi wisata sejarah Saung Ranggon di Cikarang. Stasiun terdekat dengan lokasi. Dari Stasiun Bogor, transit di Stasiun Manggarai, total tarifnya sebesar Rp. 9.000 dengan jarak tempuh lebih dari 70 km. Sangat ekonomis.

Mudah Memprediksi Waktu

Menggunakan Commuter menjadi pilihanku untuk menembus jalan Jakarta yang selalu macet, padat lalu lintas. Jalur Commuter cukup memadai dengan lokasi stasiun di titik-titik strategis perkantoran Jakarta. Kemacetan itu yang membuat, durasi waktu perjalanan semakin lambat dan susah diprediksi.

Tapi dengan Commuter, aku dengan cepat waktu dan mudah memprediksi waktu perjalanan saat menuju kantor. Mengingat kantor dekat dengan  Stasiun Pesing yang berjarak kurang dari 1 km sehingga tak perlu menyambung dengan transportasi darat lainnya.

Aman, Tak Perlu Khawatir

"Satu kantong, isinya baju dan celana," kataku kepada Satpam stasiun.

Satpam itu pun mengambil kantong berwarna hitam. Ya itulah kantongku yang ketinggalam di peron Stasiun Pesing. Aku harus balik dari Stasiun Duri, setelah ingat kantong di tanganku tertinggal di bangku peron.

Aku masih beruntung, kantong aman, meski isinya tidak terlalu bernilai, namun aku memerlukannya.

Faktor keamaman naik Commuter menjadi pertimbanganku. Sarana fasilitas dan kesigapan petugas memberikan jaminan rasa aman saat menggunakan transportasi berpenggerak  listrik ini. Jaminan keamanan dari KAI Commuter itu terlihat dari diturunkannya para petugas yang berjaga di stasiun dan di gerbong saat perjalanan. 

Petugas Commuter di gerbong. Dokpri
Petugas Commuter di gerbong. Dokpri

Di setiap gerbong selalu ada "announcer" yang mengingatkan penumpang berhati-hati menjaga barang bawaan seperti handphone, dan dompet. Termasuk saat di peron, petugas dengan "pengeras suara" tak lelah, selalu mengingatkan penumpang untuk berhati-hati dan waspada.

Tersedia juga garis kuning (safety line) di peron stasiun sebagai penanda batas aman untuk menunggu kereta di stasiun.

Rasa aman ini penting, agar tak ada penumpang yang dirugikan.  Tentu saja kita sebagai penumpang juga harus turut bertanggungjawab menjaga keamanan diri dan barang-barang bawaan sendiri.

Ramah Disabilitas dan Penumpang Prioritas

Kenyamanan bisa dari sisi kemanusiaan yang diterapkan oleh KAI Commuter. Salah satunya pengalaman di Stasiun Cilebut yang kuceritakan di awal tulisan ini. Itu bikin nyaman penumpang dari segala kalangan. Stasiun dikondisikan ramah disabilitas. Baik dari petugas mauun fasilitas "guiding block" yang ada.

Tak lupa ramah juga bagi penumpang prioritas seperti lansia, ibu hamil, anak-anak, dan lainnya. Tersedia bangku "merah" khusus penumpang prioritas juga ketersediaan eskalator di setiap stasiun Commuter.

Bangku prioritas. Dokpri
Bangku prioritas. Dokpri
Perjalanan Nyaman Menyenangkan

Kenyamanan yang disediakan KAI Commuter meliputi fasilitas di Commuter dan di area stasiun, termasuk para petugas.

Kenyamanan lainnya seperti ketersediaan papan petunjuk arah peron di setiap lantai stasiun. Seperti di Stasiun Manggarai, jelas terlihat papan penunjuk jurusan Tanah Abang, Jatinegara maupun Bekasi atau Cikarang. Papan penunjuk itu berguna bagi penumpang yang belum hapal peron. Kendati bisa juga menanyakan ke petugas berseragam yang banyak berdiri di setiap lantai.  

Selain itu, kenyamanan dari sisi kebersihan. Aku suka dengan terjaganya kebersihan gerbong dan fasilitas pendingin di gerbong. Ketersediaan petugas tenaga bersih-bersih saat Commuter di akhir stasiun tujuan membuat kebersihan di setiap gerbong terjamin.

Lalu fasilitas pendingin sangat membantu kenyamanan bagi penumang baik yang duduk maupun berdiri. Juga fasilitas ruang bagasi di bagian atas bangku penumpang, juga penting untuk meringankan beban bawaan penumpang.

Aku suka dengan tersedianya fasilitas Commuter reading spot. Fasilitas gratis ini, menyediakan buku-buku yang boleh dibaca. Fasilitas ini dapat membantu melewati waktu sambil men-charge handphone.

Petugas kebersihan Commuter. Dokpri
Petugas kebersihan Commuter. Dokpri

Ada lagi fasilitas yang bermanfaat yakni fasilitas refleksi seperti di Stasiun Jakarta Kota. Dengan sistem self service dan biaya terjangkau, kita dapat memilih waktu pemakaian. Lumayan bisa menghilangkan pegal-pegal sambil menunggu jam keberangkatan Commuter.  

Ruang Efektivitas Waktu

Aku bisa mengefektifkan waktu saat perjalanan. Durasi perjalanan dari Stasiun Bogor, Manggarai, Duri dan Pesing, paling tidak 1,5 jam biasa kugunakan untuk keperluan bekerja memanfaatkan smartphone.

Inilah salah satu yang kusukai menggunakan transportasi Commuter. Pergerakan kereta yang "smooth" di atas rel memungkinkan, aku nyaman berlama-lama menatap layar smartphone. Satu hal yang tak bisa kunikmati saat di mobil atau pun bus. Pusing, karena ketidakstabilan pergerakan kendaraan terkait kontur jalan dan kondisi lalu lintas.  

"Selang waktu" bisa efektif kugunakan untuk menyelesaikan draf kerjaan, menulis artikel, edit-edit video hingga komunikasi chating via aplikasi di smartphone.

Sebagai catatan kecilku, menggunakan transportasi publik seperti Commuter, khususnya yang menjangkau wilayah "urban" Jabodetabek, bagiku menjadi sarana pilihan vital. Commuter memberikan sisi manusiawi kepada penumpang untuk kelas tranportasi massal darat saat ini bagi mobilisasi masyarakat urban. Sisi dimana penumang sebagai individu dimanjakan hak kenyamanan, keamanan, kecepatan waktu dan ekonomis bagi warga konsumennya.

Apalagi setiap stasiun Commuter Jabodetabek terintegrasi dengan moda transportasi publik lainnya. Memudahkan bagiku dan para pengguna lainnnya untuk menjangkau lokasi yang dituju.

Aku merasa "berunung" dengan eksistensi Commuter Line Jabodetabek. Bukan saja membantu masalah transportasi yang murah, cepat, aman dan nyaman di Jabodetabek, namun kita juga turut berkontribusi mengurangi polusi kota Jakarta. Dengan cara mengurangi pemakaian kendaraan pribadi dan beralih ke moda transportasi massal idaman, Commuter.

Semoga KAI Commuter terus melaju, untuk Indonesia Maju.

@rachmatpy

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun