Berlanjut hingga "dibuang" kuliah di Jakarta. Gunung Gede-Pangrango dan Gunung Salak yang dekat dengan Jakarta, menjadi pos baru tempat bermain dan bertemu orang-orang sesama pecinta alam. Bahkan dia terlibat dalam kelompok pendaki gunung yang beken, Wanadri.
Berlanjut sampai pada pekerjaan  di Pusat Studi Satwa Primata. Di pulau seluas 600ha itu dia Bersama 9 orang dan 500an monyet ekor Panjang, menetap. Wah ini tentu luar biasa.Â
Hobi travelingnya tetap tersalurkan dengan menyesuaikan jadwal pekerjaannya. Jadwal 2 minggu kerja 1 minggu libur, dimaksimalkan untuk tetap bisa jalan-jalan.
Bukan itu saja,  pengalaman yang saya pikir amazing adalah tinggal  di tempat terpencil selama kurang lebih 4 tahun. Buah dari  program kerjasama dengan University of Washington, Seattle, dimana mahasiswa Indonesia serta mahasiswa asing berbaur mengikuti kursus  Ekologi dan Perilaku Primata.  Â
Pengalaman kerja bersinggungan dengan primata orangutan nampaknya banyak dimiliki Bu Rondang, Seperti bekerjasama dengan Pusat Reintroduksi Orangutan di Wanariset Kalimantan Timur.
Pengalaman travelingya pun bukan hanya soal hutan dan gunung, namun juga destinasi kota seperti  melihat museum, tempat-tempat ibadah, perpustakaan, universitas-universitas setempat, kota tua dan ikon-ikon kota atau negara.
Menyimak penglaman Bu Rondang ini, saya bayangin betapa kaya pengalaman traveling sosok perempuan ini. Memiliki pekerjaan sebagai peneliti yang harus bekerja di tempat terpencil, mungkin bagi banyak orang tidaklah menarik. Bahkan  sebisa mungkin dihindari.
Tapi tidak bagi Bu Rondang. Kesesuaian hobi travelingnya memberi semcam factor yang berbeda dalam menjalani pekerjaannya. Malah "berkah" bisa bekerja sambil jalan-jalan. Kebahagiaan seperti apa lagi yang bisa didustakan? Hehehe
Belajar Peduli Menjaga LingkunganÂ
Buah dari perjalanan pekerjaaan Bu Rondang sebagai peneliti satwa primata, sepertinya mengasah kepekaan terhadap lingkungan. Bukan saja terhadap satwa namun juga hutan dan lingkungan hidup.
Bertemu dengan "Romeo" Orangutan berusia 5 tahun di rehabilitasi Kalimantan yang terkena hepatitis B. Â Gajah usia 19 bln di Sumatra dan hewan-hewan lain yang dipulihkan di hutan rehabilitasi semakin megasah kepekaan kecintaan pada hewan-hewan liar itu.