Kelar menikmati "masa lalu" di komplek Prasasti Batutulis, jelajah lanjut ke area belakang Istana Batutulis. Tujuannya adalah sebuah pemandian peninggalan masa Kerajaan Pajaran, yakni Situs Cipulus.
Untuk mencapai lokasi, berjalan kaki melewati rel kereta api. Gak jauh dari Stasiun Batutulis.
Jangan dibayangkan pemandiannya seperti area kolam pada umumnya, ini hanya berupa pancuran dari kran air. Sumber air dari rerumpunan bambu di sekitar. Debit air tergantung musim. Kalau kemarau, debit juga berkurang derasnya.
Warga setempat, menggnakan air itu untuk kebutuhan sehari-hari seperti air minum. Air boleh diminum langsung tanpa perlu direbus, hanya disaring.
Seperti yang dituturkan Bu Cucu, salah seorang warga kampung Batakal, Batutulis yang bermaksud mengambil air di lokasi. Dia menggunakan air itu sudah sejak puluhan tahun. Termasuk untuk memenuhi kebutuhan air minum.
"Sudah pakai air ini puluhan tahun. Gak dimasak, langsung minum setelah disaring," Katanya.
Ada yang meyakini, kalau airnya berkhasiat menjaga agar tetap awet muda. Entah benar atau nggak.
Hmmm btw, kenapa gak dijadiin komoditi bisnis air mineral ya? Mungkin ada sumber airnya gede Hehehe
Dasar otak bisnis hahaha.
Referensi
"Sejarah Batutulis, Prasasti di Seberang Istana Bung Karno yang Ditemukan VOC"