Sepertinya dia melihat dari warna kue yang berubah kecilkatan. Tentu disertai ketajaman "feeling" yang terlatih karena sudah lama jualan kue khas Bogor yang legendaris ini.
Kemudian suaminya membersihkan cetakan kue, lalu memasukkan adonan kue ke cetakan. Adonan kue ditaruh di sebuah ember besar warna merah jambu. Tinggalsepertiga saja kulihat.
Demikian terus berulang-ulang. Sesekali dia memeriksa arang di tungku. Lalu menambah arang jika dirasa sudah kurang panas.
Kue Legendaris dan Langka di BogorÂ
Ada tungku dengan cetakan model persegi yang bersebelahan dengan dandang untuk merebus air. Air diperuntukkan menyeduh kopi atau kopi susu.
Kabarnya dandang itu digunakan sejak 1952. Tahun dimana perintis pertama kue jadul dan langka ini, Pak Muhidin berjualan. Jualan di tempat yang sama, yakni emperan toko ini. Bu Balok inilah yang meneruskannya.
Kalau melihat dari kondisi dandangnya memang terlihat benda lama. Menghitam di bagian bawah.
Meski jualan sudah lama, sepertinya banyak yang belum tahu. Mungkin karena jualannya subuh saat sebagian orang terlelap. Lagi pula kue dimasak dadakan serta tidak bersistem online.
Iyalah, orang-orang jam 07.00 WIB baru beraktivitas pagi siapin keperluan kerja, Bu Balok malah sudah beberes, mengemas dagangannya. Pagi-pagi sebelum pemilik toko tempatnya berjualan, membuka tokonya.
Meski demikian, tetap saja para langganan setia kuenya sabar dan rela datang pagi-pagi buta. Tak heran saat datang hari Minggu, hari libur, orang antrenya banyak.
Belakangan viral di TikTok, yang membuat kue balok ini makin dikenal orang.