Ruangan museum lumayan lega penuh dengan koleksi benda-benda bersejarah milik Pura Mangkunegaran yang dikumpulkan sejak tahun 1926.
Ada lukisan dan foto keluarga kerajaan. Ada harimau Sumatra yang diawetkan di tengah ruangan.
Sebelah kanam ada meja dan lemari kaca berisi aksesoris penari keraton. Ada almari kaca yang berisikan pedang dari berbagai dinasti. Koleksi lainnya berupa akik, lencana, bambu runcing, serta senjata api.
Ada banyak perhiasan emas milik permasisuri seperti kalung, cincin, giwang, gelang, subag dan masih banyak lagi. Semua tertata rapi. Secara berkala dibersihkan.
Ada juga yang unik, ebutir kelapa utuh. Uniknya adalah kelapa itu tidak memiliki unyeng-unyeng (Bahasa Indonesianya apaya?).
Eh ada Mbak Emi di dalam ruangan. Dia menjajakan beragam kosmetika kecantikan bagi perempuan seperti lulur, anti jerawat dan lain-lain. Racikan khas Puro Mangkunegaran dan hanya dijual di keraton ini.
Dari museum lanjut ke Keputren. Di bagian ini, pengunjung boleh memakai alas kaki kembali. Ini adalah sebuah taman yang asri. Banyak tanaman bunga yang sedang berbunga.
Di tengah area ada kolam berbentuk bundaran. Spot foto yang cantik. Tapi ingat yaa, dilarang duduk di area bundaran kolam.
Lanjut ke bagian berikutnya ada resto Puro Mangkunegaran. Restonya lumayan luas. Kupikir muat puluhan orang. Ada resto juga di bagian dalam. Satu meja Panjang. Bagian atasnya kaca. Kita bisa bercermin. Keren. Ada juga hiasan gading gajak ukuran besar.
Lanjut ke bagian Pracimayasa. Di sini semacam beranda. Memanjang. Ada ruangan khusus art batik. Kain batik, serta aksesoris khas Jawa lainnya.
Tur berakhir di halaman Pendopo Ageng lagi. Hampir sekira 2 jam tur mengelilingi Puro Mangkunegaran ini. Lelah gak terasa.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!