Sesuai perannya saat ini Puro Mangkunegaran adalah sebagai pusat sejarah, seni dan budaya. Kedudukan penguasa Mangkunegaran, yang bergelar Mangkunegara adalah sebagai pimpinan kerabat dan pelestari budaya.
Dari luar area halaman Pura Mangkunegaran demikian luas. Salah satunya digunakan sebagai area parkir.
Di bawah pepohonan, halaman depan bangunan di sebelah kanan, parkir beberapa andong atau kereta yang ditarik kuda. Sepertinya andong wisata.
Pintu masuk Pura Mangkunegaran ada di bangunan sebelah kanan pintu gerbang utama.
Ada tulisan "Museum Pura Mangkunegaran" di sebuah tiang bangunan. Di situlah pintu masuk bagi pengunjung.
Tiket masuk hanya Rp. 20 ribu/ orang. Kita harus isi daftar pengunjung di buku tamu. Satu perwakilan saja bila datangnya rombongan. Ini berfungsi untuk dikelompokkan dalam satu grup tur. Satu grup ekitar 10 orang.
Dari luar bangunan tak nampak kalau di dalam ada bangunan Joglo yang megah karena area dibatasi tembok berkeliling. Saat masuk baru ketahuan bangunan Puro Mangkunegaran yang luasnya sekitar 9,3 hektar.
Ehh wait wait... sebelum lanjut ceritanya, boleh tonton video turnya di reels Instagramku ini ya.
Dipandu oleh pemandu wisata Puro Mangkunegaran, sebelum mulai tur diberikan arahan, soal tata aturan selama tur. Seperti alas kaki dan topi semacamnya dilepas saat masuk Pendopo Ageng, dan area museum di Dalem Agung.
Mas Agung, pemandu di kelompokku, berpakaian beskap, busana khas Jawa minus keris. Orangnya grapyak, ramah, dan lucu. Penyampaian informasinya juga enak, kaya dan luas pengetahuan sejarah Puro Mangkunegaran ini.
Sebelum tur dimulai Mas Agung infokan, bahwa wisata tur akan berkeliling di bangunan-bangunan utama yakni Pendopo Ageng, Pringgitan, Dalem Ageng, Keputren, dan Pracimoyoso.