Pantai Pink, Labuan Bajo, tenar dengan keindahan pantai berwarna pink. Keindahannya makin nyata bila dilihat dari udara.
Pantai Pink Labuan Bajo berada di Pulau Komodo, Flores Barat, Nusa Tenggara Timur. Â Pantai ini adalah salah satu pesona bahari Indonesia yang menarik.
Keindahannya memikat siapa saja untuk datang ke salah satu pantai dengan keindahan warna pink di air pantainya.
Aku beruntung bisa menikmati panorama keindahan Pantai Pink di Labuan Bajo itu.
Keberuntungan itu dimulai pada Desember 2022 lalu, saat terpilih sebagai salah satu pemenang lomba video wisata.
Lomba digelar sebuah brand penyedia peralatan rumah tangga yang ternama. Aku terpilih menjadi salah satu pemenang diantara 10 pemenang lainnya. Hadiahnya adalah trip ke Labuan Bajo 3 hari 2 malam. Salah satu destinasi yang dikunjungi adalah Pantai Pink.
Akhirnya kesampaianlah aku melihat Pantai Pink yang beken itu.
Berikut ini kisah perjalananku Bersama rombongan trip Labuan Bajo.
Perjalanan menuju Pantai Pink dimulai dari Dermga Ujung, di Labuang Bajo. Ada 7 destinasi wisata yang akan kami kunjungi dalam satu hari itu.
Perjalanan dengan menggunakan speed boat yang telah disediakan. Sebelum ke Pulau Pink, kami singgah ke destinasi pertama yakni Pulau Padar. Pulau dengan view memikat 2 selat dari atas bukit Padar.
Berlanjut ke Pulau Komodo. Mengunjungi reptilia langka, Komodo  yang hanya ada di Pulau Komodo dan sekitarnya.
Perjalanan berlanjut lewat laut ke Pulau Pink.
Tengah hari saat aku menginjakkan kaki ke pasir Pantai Pink. Hamparan pantai putih di sepanjang pantai sekira Panjang 300an meter.
Speed boat tidak diperbolehkan merapat sampai garis pantai. Namun berjarak sekian meter. Jadi aku harus, meloncat ke air laut lalu berjalan menentang riak air laut menuju pantai.
Larangan speed boat merapat adalah demi melindungi habitat di bawah air laut di pinggir pantai, agar tidak rusak.
"Nah ini ada kilauan warna pink," kata Robeth, sambil telunjuknya menunjuk ke bagian air laut di samping speed boat.
Robeth adalah  pemandu wisata kami selama trip. Dia orang asli dari NTT.
Aku melihat pendaran-pendaran sinar matahari menerpa pasir, koral di bawah air laut. Menerbitkan warna merah muda.
Airnya sangat jernih. Bening, terang. Riak-riak air laut di sepanjang pantai membuat kilauan-kilauan bercahaya. Cantik sekali.
Penasaran dengan warna pink itu, aku mengulik dari literasi. Menarik, ada yang menyebutkan bahwa warna pink itu berasal dari hewan berukuran mikroskopis bernama Foraminifera.
Hewan inilah yang dipercaya  memberikan pigmen merah pada koral.
Kemudian koral-koral itu terbawa gelombang menuju pesisir lpantai alu hancur menjadi serpihan dan butiran yang kini menjadi pasir pantai.
Benar, pasir putih berwarna terang oleh cinar terik siang itu. Di sepanjang pantai ini, sangat bersih. Aku kira ada sekitar 14an meter lebar pantai bingga tanaman semak di bibir pantai.
Di belakang sana tampak bukit menghijau. Berjajar dengan lekukan berlatar belakang biru langit yang siang itu cuacanya cerah.
Ada warung sederhana beratap daun. Sayang baru taka da yang jualan.
Waktu sekitar 40an menit kami gunakan untuk mendokumentasikan area pantai. Kebetulan saat datang,hanya ada rombongan kami yang menginjakkan kaki di pantai ini. Jadi "gak bocor" untuk foto-foto.
Kamera DSLR-ku, gak bisa berbuat banyak. Spot pantai kurang cocok untuk kamera jenis ini.
Akhirnya bikin video-video saja.
Kamera yang fungsional dan ocok dengan nuansa pantai, sebenarnya adalah drone untuk dokumentasi udara dan sejenis Gopro untuk panorama bawah air laut.
Beruntung, ada tim dari sponsor yang dilengkapi dengan kamera drone. Jadilah kami sibuk membuat dokumentasi video dengan menggunakan drone.
Cantik banget. Sumpah. Aku yakin, Anda pasti setuju pendapatku itu, jika melihat hasil dokumentasi drone di bawah ini. Ini video yang kuunggah di Reels Instagramku.
Gimana? Jadi pengen bikin kan?
Nah dari pengalaman itu, aku bilang, melengkapi dengan kamera drone adalah hal yang wajib saat ke Pantai Pink. Juga pantai-pantai dengan view serupa.
Keindahan pantai memang paling pas jika "diambil" dari sisi "mata elang", udara.
Dan itu hanya bisa dilakukan dengan drone.
Sebenarnya bisa diambil dari bukit di sekitar, namun tentu anglenya kurang "top".
Dari sisi bukit, kamera bisa semacam DSLR bisa difungsikan. Memotret panorama dari kejauhan. Namun "vibenya" tentu berbeda banget dengan hasil dari kamera drone.
Jadi jangan pernah lupa untuk melengkapi alat dokumentasi anda semaksimalnya. Agar momen di Pantai Pink bisa menjadi kenangan terindah.Â
Seindah Pantai Pink yang tak Lelah memberikan warna-warni ceria, merah mudanya. Salah satu pantai favoritku yang selalu membawa keinginan untuk kembali ke sana.
Salam wisata.
@rachmatpy
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H