Berlanjut ke Pulau Komodo. Mengunjungi reptilia langka, Komodo  yang hanya ada di Pulau Komodo dan sekitarnya.
Perjalanan berlanjut lewat laut ke Pulau Pink.
Tengah hari saat aku menginjakkan kaki ke pasir Pantai Pink. Hamparan pantai putih di sepanjang pantai sekira Panjang 300an meter.
Speed boat tidak diperbolehkan merapat sampai garis pantai. Namun berjarak sekian meter. Jadi aku harus, meloncat ke air laut lalu berjalan menentang riak air laut menuju pantai.
Larangan speed boat merapat adalah demi melindungi habitat di bawah air laut di pinggir pantai, agar tidak rusak.
"Nah ini ada kilauan warna pink," kata Robeth, sambil telunjuknya menunjuk ke bagian air laut di samping speed boat.
Robeth adalah  pemandu wisata kami selama trip. Dia orang asli dari NTT.
Aku melihat pendaran-pendaran sinar matahari menerpa pasir, koral di bawah air laut. Menerbitkan warna merah muda.
Airnya sangat jernih. Bening, terang. Riak-riak air laut di sepanjang pantai membuat kilauan-kilauan bercahaya. Cantik sekali.
Penasaran dengan warna pink itu, aku mengulik dari literasi. Menarik, ada yang menyebutkan bahwa warna pink itu berasal dari hewan berukuran mikroskopis bernama Foraminifera.
Hewan inilah yang dipercaya  memberikan pigmen merah pada koral.