Dirintis Sejak Tahun 1970-an Silam
Satu kisah lain yang menerangkan bahwa bakso Wonogiri dirintis sejak arus urbanisasi ke Jakarta besar-besaran terjadi pada 1970-an silam.
Itu diterangkan dari kisah sejarah perantau pedagang bakso dari satu desa di Kecamatan Girimarto, yakni Desa Giriwarno.
Desa ini, 70 persen dari total warganya adalah para pengusaha bakso yang merantau dan menjadi pedagang bakso di Jakarta sejak 1970-an.
Bakso dari Desa Girimarto makin dikenal dan kian popular. Berkat cita rasa enaknya yang disukai banyak orang. Mengankat nama Wonogiri. Â
Berkembang terus, hingga saat ini. Perkembangan penjual bakso Wonogiri semakin signifikan dengan tumbuhnya paguyuban, komunitas atau perkumpulan pedaang bakso.
Sebut misalnya Komunitas Pedagang Bakso (KPB) Wonogiri, Â Paseduluran Pedagang Bakso Wonogiri (PPBW) Â dan lain-lain.
Komunitas perantau Wonogiri tempatku bergabung, yakni Paguyuban Keluarga Wonogiri (PAKARI) juga banyak dihuni para juragan bakso.
Lalu berapa banyak pedagang bakso perantau?Â
Komunitas Pedagang Bakso (KPB) mencatat setidaknya ada 10 ribu pedagang bakso dari Wonogiri yang merantau ke kota-kota. Jumlah yang cukup besar bukan?
Dengan berkembang dan bertambahnya para penjual bakso seperti Bagong dan para perantau pedagang bakso Wonogiri itu, Â popularitas bakso Wonogiri kian meningkat.